IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Rabithah Haji Indonesia H. Ade Marfuddin menyayangkan adanya penundaan jamaah oleh umrah yang gagal terbang dengan alasan visa yang belum keluar. Menurut Ade, peristiwa ini memperlihatkan, orang-orang jadi gambling dalam mendahulukan visa atau tiket pesawat.
“Ya ini kan jadi gambling, visa dulu atau tiket pesawat dulu. Seharusnya sih lebih utamakan visa terlebih dahulu yang ditangan, karena visa kadaluwarsanya satu bulan. Baru tiket pesawat bisa diatur kemudian,” kata Ade saat dihubungi Republika.co.id, Senin (3/4).
Pihak travel, kata Ade, lebih baik menunggu kepastian visa bisa keluar pada tanggal berapa. Menurut dia, antisipasi untuk kejadian seperti ini seharusnya dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
“Ini kan jamaah yang akan berangkat yang daftar 3 atau 2 tahun yang lalu. Ada baiknya, pihak travel melihat kemampuan diri,” kata Ade.
Menurut Ade, penundaan jamaah ini akan merugikan banyak pihak. Selain konsumen yang dirugikan waktu dan tenaga, pihak travel juga pastinya harus menanggung fasilitas jamaah yang mengalami penundaan.
“Jelas harus bertanggung jawab. Kalau jamaah kan tidak tahu menahu tentang ini. Pihak penyelenggara harus bertanggung jawab hingga semua jamaah bisa bernagkat,” kata Ade.
Ade berharap, investigasi yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) dilakukan dengan serius. Sehingga, jangan sampai karena kejadian ini bedampak pula pada travel lain yang berprestasi.