IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengimbau, setiap pengelola travel tidak mempermainkan calon jamaah umrah dengan menipu, gambling, atau memberi iming-iming palsu. Karena, umrah hubungannya dengan ibadah orang lain.
“Ya, umrah kan bersangkutan dengan ibadah. Jangan sampai dipermainkan, ditipu, atau macamnya gambling itulah. Berat tanggungjawabnya,” tegas Iskan pada Republika.co.id, Selasa (4/4).
Adapun, kasus penundaan pemberangkatan umrah First Travel yang hingga kini masih menjadi polemik. Iskan mengakui, hal tersebut menandakan regulasi umrah di Indonesia perlu segera ditangani.
Namun, ketikan dimintai tanggapan terkait kasus penundaan ratusan jamaah Fisrt Travel, dia enggan berkomentar lebih lanjut. “Saya tidak bisa langsung berkomentar pada salah satu travel, karena saya tidak tahu sejarah travel itu, dan investigasi di lapangan seperti apa,” ucap Iskan
Iskan mengatakan, sejak lama pihaknya menginginkan Undang-undang umrah terpisah dari regulasi ibadah haji. “Dari dulu saya inginnya begitu, nanti akan kita panggil kemenag untuk berunding,” ujar Iskan.
Persoalan gambling, Iskan mengimbau, pengelola travel umrah untuk menghindari bisnis dengan cara seperti itu. “Gambling itu selalu ada korban, jadi memang masyarakat harus selektif,” tegas Iskan.
Iskan meminta, agar setiap travel umrah profesional dalam menjalani bisnis. “Kerja yang benar, jangan mau buru-buru kaya, pelan-pelan saja. Yang penting berkah,” kata Iskan,
Dikatakan Iskan, pihaknya tidak ada niat untuk menjelek-jelekkan satu travel, ataupun menaruh kebencian. Dirinya hanya mengharapkan, jangan ada lagi orang yang mau main-main dengan ibadah orang lain.