IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 200 ribu lebih jamaah Indonesia akan melakukan haji tahun ini. Banyaknya jumlah jamaah akibat normalisasi dan penambahan kuota akan berdampak pada persiapan haji di Tanah Suci, salah satunya dalam hal makanan.
Pemerintah Indonesia akan meningkatkan kualitas layanan katering bagi jamaah selama di Tanah Suci. Dengan begitu, diharapkan, kendala katering haji tahun lalu tidak terulang.
Ketua Tim Katering Arysad Hidayat mengatakan, kendala katering haji tahun lalu yang saat ini menjadi prioritas diperbaiki adalah ketidaktersediaan makanan setibanya di Makkah. Kata dia, banyak jamaah mengeluh karena baru mendapatkan katering satu hari pascakedatangan di Makkah padahal di awal kedatangan mereka harus melaksanakan umrah qudum. "Makanya, tahun ini, jamaah diberikan makanan selamat datang atau selamat jalan," ujar Arsyad kepada Republika.co.id, Selasa (11/4).
Permasalahan katering yang juga menjadi kendala tahun lalu yakni beberapa menu makanan kurang tahan terhadap kondisi panas. Untuk itu tim akan mengevaluasi beberapa menu sehingga nantinya yang disajikan ke jamaah adalah hasil olahan terbaik. "Di samping mengevaluasi rasa masakan, yang juga menjadi prioritas adalah peningkatan dan penambahan chef serta tenaga distribusi dari Indonesia," kata dia.
Arsyad menyebut cuaca Arab Saudi yang bersuhu 50 derajat Celcius membuat jamaah yang baru tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, kelelahan. Oleh sebab itu, pada musim haji tahun ini jamaah akan memperoleh air minum satu botol ukuran 600 mililiter.