Jumat 21 Apr 2017 06:33 WIB

Menko PMK: Penyelenggaraan Haji 2017 Harus Lebih Baik

Menko PMK Puan Maharani
Foto: istimewa
Menko PMK Puan Maharani

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berharap, penyelenggaraan haji 2017 berjalan lebih baik. Menko mengakui, kalau penambahan kuota haji Indonesia menjadi tantangan tersendiri, namun hal itu harus disikapi dengan persiapan yang lebih baik lagi.

Hal ini disampaikan Menko PMK saat rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini di wisma Madinah, sebagaimana rilis yang diterima humas, Kamis (20/4). Hadir dalam kesempatan ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek, Dubes RI untuk Saudi Agus Maftuh, Konjen RI, serta Tim Kantor Urusan Haji dan Tim Penyedia Layanan Haji di Madinah.

"Pengembalian kuota jamaah haji Indonesia menjadikan pekerjaan tidak mudah. Ini akan berdampak pada penyediaan akomodasi yang bertambah, konsumsinya juga tambah, termasuk transportasinya, dan kita harus menyiapkannya dalam waktu yang relatif singkat," ujarnya.

Secara khusus, Menko PMK meminta agar persoalan jadwal penerbangan dapat dipersiapkan dengan baik. Menurutnya, persoalan penerbangan jika tidak diperhatikan secara serius sejak awal, berpotensi menimbulkan dampak buruk.

"Adanya schedule penerbangan 50 persen via bandara Madinah dan 50 persen via bandara Jeddah, tentu saja ini memerlukan schedule yang tepat dari Kemenhub. Untuk itu, Kemenag perlu berkoordinasi dan terus mendorong mereka berkaitan dengan slot-slot jadwal tersebut. Jika satu kloter saja tertunda, berarti akan mundur semua; bis di bandara termasuk pemberian katering jamaah," katanya.

Hal lain yang dibahas dalam rakor ini terkait manasik haji. Menko PMK berharap, manasik juga diisi dengan informasi tentang hal-hal kecil yang tidak dimengerti jamaah haji Indonesia. Menko mencontokan beberapa hal teknis, seperti; cara naik pesawat termasuk ketika berada di pesawat.

"Minta sosialisasi naik pesawat, jangan sampai masuk wc tidak tahu buka tutup pintunya dan ketika sudah di dalam wc tidak dikunci, tidak tahu cara flash air, buang tisu tidak tahu tempatnya sampai berserakan di lantai-lantai," ucapnya lagi.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement