IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) kembali memberangkatkan umrah para dai tangguh. "Tahun 2017 kami mengumrahkan tiga dai tangguh. Mereka berasal dari Jambi, Ternate Maluku Utara, dan Timika Papua. Mereka berangkat umrah tanggal 3 Mei 2017," ungkap Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat Dede HB dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/5).
Ibadah umrah ini tentu sangat istimewa bagi para dai tangguh. Mereka mengaku bahkan tidak pernah bermimpi bisa berangkat ke tanah suci.
Ustadz Darmawan (43) yang bertugas di Jambi misalnya. Ia mengaku, apresiasi berangkat umrah ini sebagai sesuatu yang benar-benar istimewa dalam hidupnya.
Di depan amil Laznas BMH menjelang berangkat umrah, Ustadz Darmawan tak mampu menahan rasa haru hingga meneteskan air mata. Bulir-bulir air mata langsung membasahi wajah dai yang telah mengabdi selama 28 tahun di daerah Sumatera, tepatnya Bengkulu dan Jambi.
"Saya gak nyangka, gak percaya, orang berpenghasilan Rp 300 ribu per bulan seperti saya bisa umroh. Istri saya gak kerja, anak saya enam orang, kondisi saya lumpuh dikarenakan tumor pada tulang belakang yang diderita selama hampir dua tahun," ucapnya sembari menyeka kedua pipinya.
Tak lupa Darmawan berterima kasih kepada para pengurus dan donatur Laznas BMH yang telah berjasa memberangkatkan dia umrah. "Terima kasih kepada seluruh saudara, donatur, dan sahabat sekalian, mohon maafkan saya. Semoga Allah membalas semua kebaikan. Dan mohon doa semoga ibadah umrah saya lancar, sehat, selamat, mabrur mabrurroh, maqbul maqbullah," ucapnya penuh kesungguhan.
Ustadz Hudri Yahya, dai tangguh yang bertugas di wilayah Maluku tak kalah bahagianya. "Sebenarnya, tahun lalu saya bisa berangkat. Apa boleh dikata, Allah menakdirkan saya sakit, dan baru tahun ini Allah panggil saya umraqh. Sebuah perjalanan ibadah yang saya sendiri sudah tidak yakin bisa berangkat, setelah kesempatan tahun lalu berlalu. Ternyata, Allah tetap memberikannya kepadaku," ucapnya.
Kisah tak kalah mengharukan adalah apa yang dituturkan oleh Ustadz Syamsul Arif. Dai asal Jombang yang sejak tahun 1992 bertugas di daratan Papua ini seperti bermimpi bisa berangkat umrah.
"Bagi saya tugas ke Papua ini adalah tugas hidup. Jadi, saya tidak pernah berpikir apa-apa lagi selain menjalankan amanah dakwah dengan sebaik-baiknya. Apalagi, Papua tantangannya sudah sangat jelas, baik alam maupun manusianya," ujarnya.
“Saya seperti bermimpi, tiba-tiba mendapat panggilan umrah secara gratis. Ini benar-benar luar biasa bagi saya. Semoga, kesempatan ini dapat juga dirasakan oleh sahabat-sahabat dai lainnya di Papua, yang mereka juga telah berkiprah demi agama Allah ini dengan segenap daya yang mereka miliki," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Dede HB mengemukakan, program umrah dai tangguh Laznas BMH adalah program yang dilaksanakan sekali dalam setahun dan hingga 2017 total telah memberangkatkan umrah dai sebanyak 33 dai. Program ini juga merupakan wujud apresiasi Laznas BMH kepada para dai tangguh yang seumur hidupnya telah mewakafkan diri dan jiwanya untuk dakwah di berbagai penjuru Nusantara.
"Program Umroh Dai Tangguh ini dapat terlaksana setiap tahunnya adalah berkat kepercayaan semua pihak, terutama para muzakki dan donatur yang sangat peduli terhadap perkembangan dakwah di Nusantara. Termasuk dalam hal peningkatan mutu dai baik dalam kapasitas intelektual, manajerial, maupun spiritual," papar Dede HB.




