IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan perjalanan umrah, Hannien Tour diketahui bermasalah dalam memberangkatkan ribuan jamaahnya sejak Januari 2017. Menurut sejumlah jamaah yang jadi korban, kepastian pengembalian dana pun tidak jelas hingga saat ini.
Seorang jamaah asal Pekan Baru, Zein Firman mengatakan, masalah ini tidak bisa terus dibiarkan. Menurutnya, tim direksi sempat menyebut angka jumlah jamaah yang tidak diberangkatkan mencapai 1.500-1.800 orang.
"Taruhlah satu orang rata-rata bayar Rp 20 juta, sudah Rp 30 miliar dana yang tidak jelas," Firman saat dihubungi Republika.co.id. Ia mewakili sekitar 69 jamaah di Pekanbaru yang jadi korban, meminta pihak perusahaan transparan dalam memberikan informasi.
Pasalnya, banyak info liar yang berkembang termasuk penipuan dan penggelapan dana. Bahkan, muncul informasi tentang rumah baru atau mobil baru milik petinggi perusahaan.
Firman mengatakan, hingga saat ini mereka masih bisa bersabar karena tim direksi masih bisa dihubungi. Meski kepastian pengembalian dana tetap tidak menemui titik terang.
Firman sendiri mendaftar untuk umroh saat pembukaan Hannien Tour di Pekanbaru pada 2016. Ia dan tiga orang kerabatnya mendaftar untuk keberangkatan bulan Februari 2017. Saat itu mereka melakukan pemeriksaan reputasi perusahaan namun tidak menemukan sesuatu yang ganjal.
"Mereka punya banyak cabang di mal-mal, valid dong," katanya. Hannien Tour juga sudah beroperasi sejak sekitar enam tahun lalu. Harga yang ditawarkan pun wajar yakni sekitar Rp 23-24 juta. Saudaranya pun mendaftar dengan harga sekitar Rp 32 juta.
Sehingga, kata dia, seharusnya tidak ada masalah untuk pembiayaan karena bukan termasuk umrah murah. Namun hingga saat ini, Firman tidak bisa berangkat dan uangnya belum kembali.