Rabu 17 May 2017 09:35 WIB

Kemabruran Haji Terlihat dari Hablumminallah dan Hablumminannas Individu

Ilustrasi Haji Mabrur
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Haji Mabrur

IHRAM.CO.ID, KISARAN -- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan memberikan bimbingan manasik haji kepada tujuh puluh calon jamaah haji (calhaj) dari Kecamatan Aek Kuasan, Kecamatan Pulau Rakyat, Kecamatan Bandar Pulau dan Kecamatan Rahuning di Balai Karyawan PTPN IV Pulau Raja. Para calhaj itu akan berangkat menunaikan ibadah haji 2017.

Kepala Kantor Kemenag Asahan Hayatsyah mengatakan, banyak calhaj yang sudah berumur enam puluh tahun keatas. Meski demikian, ada calhaj yang masih bisa berjalan dengan baik, tetapi ada juga yang sudah tertatih-tatih.

"Hebatnya, mereka tetap semangat dalam mengikuti bimbingan manasik haji. Mereka berharap, saat menunaikan ibadah haji bisa melaksanakannnya dengan baik sesuai dengan yang diajarkan dalam bimbingan manasik haji," ujarnya Rabu (17/5).

Hayatsyah menyampaikan, bahwa kemabruran haji dapat dilihat dari dua dimensi yaitu hablumminallah dan hablumminannas. Hablumminallah kemabruran haji yang tercermin dari meningkatkan keimanaan, ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Sedangkan dalam konteks hablumminannas kemabruran haji tercermin dari semakin meningkatkannya keshalehan sosial.

"Kemabruran haji tergantung dari perilaku individu baik sebelum melaksanakan haji, saat melaksanakan maupun setelah melaksanakan haji. Saling tolong menolong saat berada di Tanah Suci Makah juga merupakan hablumminannas, jangan selalu memperioritaskan sifat individualitas saja tanpa memperhatikan jamaah yang ada disekeliling dan itu bukanlah sikap yang baik," tuturnya.

Dia mengatakan, sikap cinta dan solidaritas yang tinggi terhadap sesama, saling menghargai dan saling toleransi terhadap perbedaan sudah menunjukkan suatu kemabruran dari haji yang kita sandang tatkala sepulang dari Tanah Suci.

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuatlah kepada dua orang ibu bapa, karib kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat , ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," (QS. An Nisa: 36).

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement