Rabu 24 May 2017 14:39 WIB

Jamaah Kecewa First Travel Mangkir dari Mediasi Kemenag

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah umrah First Travel yang tertunda berangkat.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Jamaah umrah First Travel yang tertunda berangkat.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu jamaah umrah asal Madiun, Jawa Timur, Sarmoko (59 tahun) merasa kecewa terhadap First Travel yang tidak hadir alias mangkir dalam mediasi yang digelar Kementerian Agama, Rabu (24/5). Ia meminta Direktur Utama Firat Travel Andika Surachman mrngembalikan biaya umrah yang telah ia setorkan.

"Ya kita kecewa (First Travel tak hadir). Sebelumnya sudah tiga kali juga datang ke kantornya. Kita pertama dijanjiin 3 April terus mundur lagi jadi 16 April," ujarnya usai menghadiri pertemuan mediasi tersebut di lantai 5, Ruang Sidang I, Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/5).

Ia menuturkan, sebelumnya First Travel juga meminta uang tambahan Rp 2,5 juta jika ingin diberangkatkan ke Tanah Suci. Namun, Sarmoko tidak ingin membayarnya lantaran saudaranya sendiri meskioun bayar ternyata juga masih ditelantarkan First Travel.

Baca: First Travel Mangkir Mediasi dengan Jamaah, Kemenag: Ini Pengingkaran

"Saudara saya juga membayar yang Rp 2,5 juta itu dijanjiin 20 Mei tidak jadi juga. Dan itu pun reguler bayar Rp 26 juta. Itu padahal bukan promo," ucapnya.

Sarmoko mendaftar ke First Travel sejak November 2015 dengan uang muka Rp 5 juta. Ia mengaku telah lunas pada Februari 2016 dengan total biaya Rp 14,5 juta. Kini, ia hanya berharap uang Rp 14,5 juta tersebut dikembalikan saja lantaran belum ada kejelasan.

"Permintaanya kita sudah tidak ada harapan untuk berangkat. Ya satu-satunya harus kembali uangnya 100 persen. Apalagi sebentar lagi musim haji dan sampai sekarang saudara saya juga telantar," katanya.

Penyedia travel umrah, First Travel tidak hadir alias mangkir dalam mediasi yang difasilitasi Ditjen Penyelengaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama. First Travel dianggap tidak mempunyai itikad baik menyelesaikan kasus jamaah yang gagal berangkat ke Tanah Suci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement