Rabu 24 May 2017 21:00 WIB

India Pelajari Sistem Tabung Haji Malaysia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
calon haji asal Malaysia
Foto: nst.com
calon haji asal Malaysia

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI – Pemerintah India ingin belajar dari Malaysia soal pengaturan dana haji. Di Malaysia, pemerintahnya sangat memperhatikan betul segala prosesnya, mulai dari pembayaran dana hingga pemberangkatan jamaah haji itu sendiri.

Di saat Pemerintah India masih mensubsidi sebagian biaya perjalanan haji, Malaysia melalui lembaga Tabung Haji mampu menampung sekian banyak setoran dana haji selama bertahun-tahun. Ketika dana bagi seseorang sudah mencukupi, maka pemerintah akan mengatur kapan yang bersangkutan pergi ke Tanah Suci. Meski begitu daftar antrian haji di Malaysia sangat lama.

Kementerian Urusan Minoritas India telah membentuk sebuah panel pada Januari untuk menhapus subsidi haji secara bertahap. Penghapusan ini sesuai putusan Mahkamah Agung India pada 2012 yang meminta pemerintah menghapus subsidi haji secara total pada 2022. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri India telah mengusulkan untuk memotong subsidi tersebut sebesar 10 persen setiap tahun setelah subsidi tersebut melonjak menjadi 827 crore Rupee di 2008.

Tokoh Muslim dan organisasi terkemuka di India juga menuntut agar subsidi haji dibatalkan karena tidak sesuai dengan peraturan Islam. Beberapa Muslim merasa bahwa subsidi tersebut telah melukai masyarakat dibandingkan manfaatnya.

Dua tahun lalu, sekelompok anggota parlemen India mengunjungi kantor haji di Malaysia untuk mempelajari model pengaturan dana haji. “Modelnya tidak masalah, yang menjadi problem adalah di Malaysia masa tunggunya mencapai 85 tahun. Daftar tunggu yang begitu lama tidak bisa dipraktikkan di India karena populasi Muslimnya besar,” ujar kepala panel Afzal Amanullah seperti dilansir dari Hindustan Times baru-baru ini.

Panel akan mencari cara agar masa tunggu dapat dikurangi menjadi 40 sampai 50 tahun. Panel juga akan mengadakan dengar pendapat publik untuk meminta masukan terkait penghapusan subsidi haji.

Seperti diberitakan sebelumnya, kuota jamaah haji India tahun ini mencapai 170 lakh orang. Pada 2008, sebagian parlemen India menuntut agar negara tersebut mengikuti model Tabung Haji Malaysia karena merupakan cara tepat dan sesuai syariat dalam pengelolaan dana haji. Imam Besar Masjid Jama di Delhi India, Ahmed Bukhari juga telah mendesak Perdana Menteri India untuk mengubah peraturan haji agar mengizinkan maskapai penerbangan bersaing membawa jamaah haji ke Jeddah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement