IHRAM.CO.ID, BOHONEGORO — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memantau calon haji yang berangkat pada musim haji tahun ini yang memiliki risiko tinggi terkait berbagai macam penyakit, juga faktor usia dengan melakukan penyuluhan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Bojonegoro Totok Ismanto, di Bojonegoro, Senin, menjelaskan calon haji di daerahnya yang memiliki risiko tinggi terkait penyakit juga usia sudah memperoleh penyuluhan dari paramedis puskesmas di masing-masing domisili calon haji.
Calon haji yang masuk kateogori risiko tinggi, lanjut dia, jumlahnya cukup banyak, karena apabila diketahui ada calon haji memiliki tekanan darah di atas normal masuk golongan calon haji risiko tinggi, selain juga calon haji dengan usia di atas 50 tahun.
"Penyuluhan calon haji risiko tinggi, lanjut dia, sudah berjalan di masing-masing puskesmas selama calon haji menjalani pemeriksaan kesehatan di puskesmas selama Maret," katanya.
Penyuluhan, kata dia, diberikan petugas puskesmas dengan fokus selama di Arab Saudi suhunya tinggi bisa mencapai berkisar 40-44 derajat celsius.
Menurut dia, penyuluhan juga akan disampaikan ketika calon haji risiko tinggi memperoleh suntikan meningitis dan flu pada 3-6 Juli.
Sesuai laporan yang diterima dari Pusat Haji Kesehatan Kementerian Kesehatan, kata dia, di Arab Saudi selama musim haji suhunya berkisar 40-44 derajat celcius.
Dengan suhu itu bisa mengakibatkan terjadinya "head stroke". Mereka yang terkena head stroke akan mengalami suhu tubuh panas, kejang-kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan dan frekuensi napas yang sangat cepat.
"Calon haji yang lanjut usia lebih rentan terkena dehidrasi," ucapnya.
Untuk mengantisipasi, menurut dia, calon haji harus minum air setiap 2-3 jam, menyemprotkan air ke wajah dan bagian tubuh , dan menggunakan pakaian longgar dan mudah menyerap keringat.
"Calon haji yang usia lanjut yang memiliki penyakit kalau bepergian harus dengan pendamping," katanya.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Bojonegoro Masrukhin, menyebutkan daerahnya memperoleh kuota 991 calon haji meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 661 haji.
"Pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) bagi calon haji untuk sekitar 40 calon haji yang sudah pernah berangkat haji masih menunggu keputusan dari Kemenag Jawa Timur," tambahnya.