Rabu 07 Jun 2017 18:10 WIB

Dampak Krisis Diplomatik Qatar Bagi Bisnis Umrah tak Besar

Rep: Muhyiddin/ Red: Nur Aini
Menggunakan kelas utama Qatar Airways, penerbangan dari London ke Doha bisa menelan biaya hingga 6.000 dolar AS.
Foto: EPA
Menggunakan kelas utama Qatar Airways, penerbangan dari London ke Doha bisa menelan biaya hingga 6.000 dolar AS.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketegangan antara sejumlah negara Timur Tengah seperti Arab Saudi yang memutus hubungan dengan Qatar berdampak pada bisnis umrah di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Muharom.

"Dampaknya sih ada tapi tak terlalu besar. Jadi dalam dua hari terakhir ini mereka yang akan pulang dari Madinah maupun dari Jeddah yang menggunakan maskapai Qatar Airways terpaksa harus berganti maskapai. Tapi itu tanggung jawab Qatar Airways sesuai dengan aturan," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/6).

Menurut dia, kasus tersebut hanya berdampak pada masalah teknis. Namun, Himpuh tetap mengambil langkah-langkah agar ibadah umrah jamaah yang diberangkatkan anggota asosiasi tidak terganggu. Menurut Muharom, pihaknya sudah meminta Qatar Air agar menyikapi jamaah yang tidak bisa mendarat atau berangkat di Madinah atau di Jeddah.

Jalan keluarnya, kata dia, Qatar Airways perwakilan Jakarta akhirnya sepakat dengan seluruh anggota asosiasi yang menggunakan maskapai tersebut untuk berkoordinasi dengan Garuda, sehingga dapat memulangkan atau memberangkatkan jamaah umrah.

"Jadi sampai seminggu ini, mulai dari hari kemarin itu Qatar sementara menunjuk Garuda untuk mengangkut penumpang-penumpngnya yang terpaksa tidak bisa dijemput atau tidak bisa diantar ke Jeddah atau ke Madinah," ucapnya.

Namun, kata dia, kesepakatan tersebut hanya akan dilakukan selama seminggu ke depan. Setelah itu, nanti penyelenggara umrah dapat memindahkan ke maskapai penerbangan lainnya.

"Ini umrah biasa yang sembilan hari. Tapi bedanya jamaah ini pakai Qatar Air dan singgah ke Doha sehingga terganggu," kata Muharom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement