Senin 12 Jun 2017 20:46 WIB

Persiapan Haji di Saudi Sudah Tahap Akhir

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis
Foto: dok. Kemenag.go.id
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penyelenggara Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan, persiapan haji di Arab Saudi telah masuk tahap akhir. "Pembagian kloter dan urutan penerbangan seluruh embarkasi telah dilaksanakan," ujar dia dalam pembukaan Qur'ah Pemondokan Haji di Makkah, Senin (12/5) di Hotel Mercure, Ancol.

Selain itu, persiapan pelaksanaan haji di Arab Saudi diantaranya akomodasi pemondokan, transportasi dan konsumsi. Akomodasi hotel bervariasi dari mulai jarak, kualitas dan kapasitas serta harga, meskipun akomodasi yang ditetapkan sesuai dengan standar pelayanan minimal.

Indonesia menyewa hotel di Makkah selama satu musim sedangkan di Madinah semi musim. Sehingga, untuk hotel di Makkah harus melalui qur'ah untuk menciptakan rasa keadilan bagi jamaah di setiap daerah.

Jumlah maktab untuk jamaah Indonesia sebanyak 70 maktab. Masing-masing maktab untuk tujuh sampai delapan kloter dengan jumlah 3.000 jamaah per maktab.

Tahun ini, jumlah pemondokan di Makkah berjumlah 155 gedung ditambah berkapasitas 208.190 orang dengan tiga gedung cadangan berkapasitas 1.323 setara Bintang tiga. "Dengan adanya perluasan masjidil haram hingga saat ini berdampak pada radius pemondokan jamaah haji  di Makkah,  terjauh mencapai 4.398 meter, " ujar dia.

Sedangkan untuk hotel di Madinah menyewa 131 hotel dengan jarak terjauh 1.200 meter. Hunian di Madinah berada di wilayah Markaziyah, Syimaliyah, Gharbiyah, Janubiyah dan sekitar Markaziyah.

Untuk membantu jamaah, Kemenag telah membuat video tutorial saat menginap di hotel baik penggunaan fasilitas dan pelayanan hotel.  Sri Ilham pun mengatakan untuk tidak perlu khawatir terkait jarak yang lebih dari satu kilometer. Karena Kemenag telah menyiapkan bus shalawat yang beroperasi 24 jam untuk pemondokan yang jaraknya lebih dari satu kilometer.

"Bus shalawat juga telah ditingkatkan kualitasnya. Tak hanya bus shalawat, bus antar kota dan bus jemputan bandara juga mengalami peningkatan kualitas," ujarnya.  

Sedangkan untuk katering, makan selama berhaji tadinya hanya 24 kali tahun ini ditambah satu kali ketika tiba di Saudi. Katering akan memasak makanan cita rasa khas Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement