IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Tahun ini Pemerintah telah menetapkan kuota jamaah calon haji (calhaj) untuk Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 38.626 orang. Jumlah ini bertambah hampir 10 ribu orang dari tahun lalu sebanyak 28.888 orang. Adapun secara nasional, kuota jamaahcalhaj Indonesia tahun ini bertambah sekitar 52 ribu orang, sehingga seluruhnya menjadi sekitar 221 ribu orang.
Wagub Jabar Deddy Mizwar membawa konsekuensi terhadap sejumlah teknis penyelenggaraan Ibadah Haji tahun ini, satu diantaranya yaitu adanya penambahan jumlah kloter. Tahun lalu jumlah kloter secara nasional sebanyak 384, sedangkan tahun ini akan menjadi 500 kloter lebih.
Wagub mengatakan meningkatnya jumlah jamaah tidak menjadi alasan berkurangnya pelayanan. Deddy pun meminta pelayanan haji harus ditingkatkan lebih baik lagi.
"Oleh karenanya, harus menjalin sinergi yang lebih kuat lagi untuk pelayanan yang lebih baik kepada para jamaah calhaj Jabar. Jika tahun lalu hasil survei BPS menunjukkan bahwa tingkat kepuasan jamaah terhadap pelayanan haji kita berada di angka yang cukup baik yaitu 83 persen, maka tahun ini diharapkan persentasenya dapat lebih meningkat," kata Deddy seperti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/6).
Deddy juga mengatakan, bahwa penyelenggaraan ibadah haji memang menjadi kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun. Namun, karena calhaj yang harus dilayani berbeda setiap tahunnya, ditambah lagi dengan adanya beberapa kebijakan baru yang ditetapkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, maka dibutuhkan sejumlah langkah strategis untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan bagi para Jemaah.
"Terutama melalui penguatan kinerja petugas haji baik di tingkat pusat dan Arab Saudi maupun petugas haji di daerah," ujarnya.
Pemprov Jabar dengan jumlah calhaj terbanyak di Indonesia, memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Kementerian Agama, terkait persiapan yang dilakukan di Arab Saudi untuk penyelenggaraan haji tahun ini sudah mencapai 100 persen.
Selain itu, Deddy pun menyampaikan, terima kasih atas upaya terus-menerus yang dilakukan oleh Kementerian Agama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada calhaj Indonesia, mulai dari pemondokan atau hotel yang jaraknya semakin dekat, katering, fasilitas kesehatan, sarana transportasi yang tersedia 1 x 24 jam secara terjadwal baik di Makkah maupun Madinah, hingga perbaikan tenda dan sarana/prasarana lainnya di Arafah untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan kekhusyukan para jamaah, sekaligus juga untuk menjaga harkat, martabat serta nama baik bangsa Indonesia.
"Pada saat yang sama, kitapun tentu mengharapkan agar persiapan di dalam negeri, terutama menyangkut Paspor dan Visa dapat diselesaikan seluruhnya tepat waktu, dan juga tepat prosedur, baik kuota reguler maupun khusus, sehingga tidak ada calhaj yang mengalami keterlambatan ataupun adanya penyusup atau jemaah haji ilegal yang menggunakan visa selain visa haji," kata Deddy.
Jika tidak ada aral melintang, Ungkap Deddy, kloter pertama Indonesia akan diberangkatkan tanggal 28 Juli dan akan berlangsung kurang lebih selama satu bulan, sehingga kloter terakhir diperkirakan akan berangkat pada tanggal 28 Agustus.