Selasa 27 Jun 2017 07:46 WIB

Liburan Idul Fitri Harga Hotel di Madinah Meroket

Hotel di kota Madinah.
Foto: Republika/Kumoro
Hotel di kota Madinah.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH - Ribuan orang dari Jeddah dan bagian lain dari Kerajaan Saudi Arabia  telah melakukan perjalanan ke kota suci Madinah sejak awal liburan Idul Fitri.

Namun, dengan adanya kenaikan lima kali lipat jumlah pengunjung selama musim liburan, kekurangan akomodasi yang akut, terutama di kisaran kelas ekonomi, telah menjadi masalah bagi banyak orang, terutama bagi para ekspatriat berpenghasilan rendah.

Bukan hanya pembongkaran ratusan bangunan di wilayah yang ada di sekitar area Masjid Nabawi sebagai bagian dari proyek perluasan masjid itu,  juga ikut menciptakan kekurangan tersebut. Ditambah dengan lonjakan besar penerbitan visa Umrah dan masuknya pengunjung dari kota-kota lain untuk mengambil keuntungan dari liburan musim panas sekolah, terjadi kekurangan tersebut menyebabkan kenaikan sewa kamar di kota suci yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Selama bertahun-tahun, untuk pertama kalinya saya menyaksikan begitu orang banyak datang. Mereka  banak memanggil saya untuk menanyakan harga akomodasi di hotel Madinah, "kata Mohammed Sayeed, seorang pekerja komunitas India yang sudah cukup lama bekerja Madinah, sebagaimana di lansir Saudigazette.com.

Harga akomodasi hotel di Madinah terdiri dari berbagai bervariasi tergantung musim dan lokasi. Dan harga akan mencapai tingkat puncak  nya pasca-Idul Fitri.

Sektor real estat yang menyewakan akomodasi murah kepada pengunjung dan peziarah selama didominasi oleh pekerja dari negara Asia Selatan. Di sini kerap ditemukan adanya sindikat yang memanipulasi struktur sewa harga penginapan untuk seluruh bulan Ramadhan juga liburan Idul Fitri. Beberapa pria sekarang pun telah secara agresif menjual ruang sewa itu di media sosial.

Sebagian besar pengunjung berpenghasilan rendah biasanya tinggal di dekat Masjid Bilal di Jalan Qurban. Di situ memang ada sejumlah apartemen dan penginapan dilengkapi akomodasi murah di sekitar Masjid Nabawi. Mereka biasa menenetapkan harnya SR300 per hari untuk satu unit yang bisa menampung empat atau lima anggota. Namun harganya apertemen tersebut kini melonjak setinggi SR1,200.

Selama ini banyak ekspatriat Asia Selatan lebih memilih untuk tetap tinggal di ekonomi dan akomodasi di bawah standar tersedia di Sitteen Street, yang umumnya dikenal sebagai pasar Bengali, yang mudah diakses dari gerbang Masjid Nabawi 15 sampai 21. Namun kini di sana harga sewanya ikut  melonjak sebanyatk tiga kali lipat dari SR80-SR100 per malam menjadi SR300 per malam.

"Kenaikan harga lazimnya pada liburan Idul Fitri yang secara normal memang menjadi puncak musim bisnis. Namun kali ini seiring pembongkaran hotel di sekitar Masjid Nabawi harga meroket," kata Khalid Hussain Madani, yang mengoperasikan layanan transportasi reguler ke Madinah.

Memang sekarang ini banyak orang siap membayar harga tinggi untuk mencari tempat menginap di Madinah. Namun harus diakui memang tempat

tersebut tidak mudah ditemukan di Madinah.

“Saya telah mencoba menyewa bangunan untuk pengunjung liburan Idul Fitri namun mengalami kesulitan dalam menemukannya,’’ ujar Khalid.

Tak hanya di apartemen biasa, kenaikkan harga  sewa juga berlaku untuk hotel berbintang. Khalid Hussain Al-Shahrani, direktur Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH) di Madinah mengatakan bila ada orang yang memiliki keluhan mengenai akomodasi mereka dapat menghubungi nomor layanan bebas pula19988.

"Kami telah melakukan inspeksi rutin terhadap berbagai fasilitas akomodasi terutama di Wilayah Madinah ‘pusat’ (sekitar Masjid Nabawi,red) untuk memastikan masa inap yang nyaman bagi peziarah, "katanya.

sumber : saudi gazette
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement