Ahad 02 Jul 2017 12:22 WIB

Jamaah Umrah Kecam Serangan Teroris Dekat Masjidil Haram

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Agus Yulianto
Jamaah umrah sedang melakukan Sa'i di Masjidil Haram (Ilustrasi)
Foto: ROL/Sadly Rachman
Jamaah umrah sedang melakukan Sa'i di Masjidil Haram (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Para jamaah umrah asing yang datang untuk melakukan ibadah di tanah suci, mengecam serangan teroris di dekat Masjidil Haram Makkah pada Jumat (23/6). Namun, para jamaah secara tegas menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan merusak keamanan dan stabilitas Kerajaan Arab Saudi.

Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (2/7), salah satu jamaah bernama Ahmed Hussein memuji pelayanan pemerintah kepada para jamaah. Menurut dia, Arab Saudi akan terus menjadi negara yang stabil dan aman karena akan menerima pertolongan Allah SWT. "Berkat pelayanannya yang luar biasa kepada jutaan jamaah yang datang untuk ibadah haji dan umrah setiap tahun Negara ini dipastikan aman," kata dia.

Selain itu, dia juga menyatakan, serangan teroris yang terjadi di dekat Masjidil Haram sama sekali tidak memengaruhi aktivitas para jamaah. Karenanya, dia pun mengapresiasi kinerja pemerintah sehingga dia tetap bisa melakukan ibadah dengan mudah, aman dan tentram.

Begitupun dengan jamaah lainnya Muhiyuddin Mohammed. Dia mengatakan, bahwa dia mendengar kejadian tersebut saat anak-anaknya menghubunginya untuk meyakinkan keselamatannya. Menurut dia, serangan tersebut menunjukkan kebencian para penjahat terhadap Arab Saudi. "Mereka telah dicuci otak untuk melakukan serangan di Masjidil Haram," ucap dia.

Dia mengapresiasi pasukan keamanan Saudi yang telah menghadapi para penjahat secara profesional dan kemudian menggagalkan rencana mereka. Dia menegaskan, serangan tersebut tidak mempengaruhi pergerakan jamaah di dalam ataupun di luar Masjidil Haram. Bahkan, sebagian besar jamaah yang menginap di hotel terdekat tidak mengetahui kejadian tersebut. "Ini menunjukkan efisiensi polisi Saudi, " kata dia.

Insiden tersebut mencerminkan kesiapan aparat keamanan untuk menghadapi situasi darurat dengan keberanian dan profesionalisme. Dia mencela organisasi ekstremis karena usaha mereka untuk menteror jamaah haji di tempat ibadah paling suci di bumi.

Sebelumnya, pada Jumat (23/6) Kepolisian Arab Saudi sukses menggagalkan rencana serangan teroris terhadap Masjidil Haram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement