IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sodik Mudjahid mengatakan Kementrian Agama (Kemenag) perlu memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun 2017. Ada lima belas bidang yang harus benar-benar diawasi.
(Baca juga : DPR RI: 15 Komponen yang Harus Menjadi Perhatian Kemenag (1))
Keenam, Kemenag harus dapat memperhatikan manajemen jamaah risiko tinggi dan lanjut usia. "Untuk penanganan tindakan darurat dan kepastian tenaga pendamping perlu kesiapan sungguh-sungguh," ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (2/7).
Manajemen jamaah risti dan lansia perlu dilakukan karena tahun ini jumlah jamaah lansia sebanyak 26 persen sedangkan jamaah risti sebanyak 60 persen lebih. Ketujuh, Kemenag juga harus memprioritaskan pemeriksaan imigrasi baik keluar maupun masuk Arab Saudi bagi jamaah lansia dan risti.
Kedelapan, kesiapan maktab sesuai dengan nomor dan jumlah jamaah. Ada pengalaman salah memasukkan kloter kepada maktab yang lain dengan berbeda jumlah jamaah. Masalah lain terkait kapasitas maktab tidak sesuai dengan jumlah jamaah dalam suatu kloter.
Kesembilan, penjelasan berbagai fasilitas di Arab Saudi kepada jamaah yang kemungkinan masih awam. Fasilitas ini seperti cara penggunaan fasilitas di pesawat, maktab, fasilitas bus, dan fasilitas elektrik di hotel serta saat ibadah. Penjelasan jadwal ibadah harus lebih detail sehingga baik saat manasik dan pada kenyataannya tidak jauh berbeda.
Kesepuluh, penempatan dan penandaan fasilitas untuk jamaah haji Indonesia harus lebih terlihat mencolok. Penandaan fasilitas dapat digunakan dengan warna mencolok dan lebih eksklusif agar lebih memudahkan pencarian untuk jamaah haji Indonesia karena paling banyak.