Kamis 06 Jul 2017 11:47 WIB

Meal Test Penerbangan Haji, Menag: Gunakan Produk Indonesia

Petugas Garuda Indonesia menunjukan paket makanan untuk jemaah calon haji selama dalam penerbangan (Ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Petugas Garuda Indonesia menunjukan paket makanan untuk jemaah calon haji selama dalam penerbangan (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, BEKASI -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau, pihak Saudi Arilines untuk menggunakan produk Indonesia dalam penyajian makanan bagi jemaah haji. Hal ini disampaikan Menag ketika melakukan meal test penerbangan haji Jawa Barat, di Asrama Haji Bekasi.

Lukman menganjurkan, teh yang disajikan untuk jamaah ketika di pesawat tidak lagi menggunakan produk negara lain. Selain harganya yang relatif mahal, dia menilai, produk Indonesia tidak kalah bagus.

Selain itu, Lukman menyarankan, agar air mineral yang dikemas dalam dus makanan diperbesar ukurannya. Juga agar makanan yang disajikan tidak terlampau pedas dan dapat diterima oleh seluruh jamaah haji.

“Kurangi penyajian minuman bersoda karena kurang baik bagi kesehatan. Ada baiknya diganti dengan jus dan perbanyak air mineral,” pesannya di Bekasi, Rabu (5/7).

Kepala Seksi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti mengatakan, pihaknya senantiasa mengedepankan layanan bagi kepuasan jamaah. Untuk itu, makanan yang disajikan dalam penerbangan juga harus memenuhi spesifikasi dan standar internasional, serta lulus pengawasan.

Bagi para jamaah yang memerlukan makanan khusus karena alasan kesehatan, kata Edayanti dapat melapor ke pihak embarkasi masing-masing setidaknya tiga hari sebelum jadwal keberangkatan.

Selain makanan di pesawat, embarkasi di setiap provinsi juga menyajikan makanan dengan menu tradisional sesuai daerah masing-masing.  Hal ini, menurut Edayanti, ditujukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada jamaah haji Indonesia.

Pada penyelenggaraan haji tahun ini, Saudi Airlines sebagai penyedia jasa penerbangan menyediakan dua kali makan berat dan 1 kali kudapan (snack) yang diperuntukkan bagi jemaah haji ketika berada di kabin pesawat.

Dalam kesempatan itu, Marketing Saudi Airlines Sumista Abdul Rojak menjelaskan kepada Menag perihal makanan apa saja yang akan disediakan kepada para jemaah haji. Sumista juga mengaku kalau pihaknya terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji.

Menurut Sumista, makanan akan mulai diberikan kepada jamaah 1 jam setelah pesawat tinggal landas (take off). Jamaah akan diberikan makanan hangat yang terdiri dari 2 pilihan, yakni nasi, sayur, dan daging atau nasi, sayur dan ikan.

“Untuk tahun ini, pihak Saudi Airlines menambah berat nasi yang semula 120 gram menjadi 130 gram,” ujar Sumista.

Ia juga menjelaskan bahwa makanan yang diberikan mengandung 1.000 kalori untuk setiap satu kali penyajian. Makanan hangat berikutnya akan dibagikan kepada jamaah pada saat 2 jam sebelum pesawat mendarat di Saudi. Sedangkan kudapan (snack) diberikan dalam bentuk kemasan untuk dibawa jamaah sebagai bekal ketika mengurus proses imigrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement