IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijah).
Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
PROSESI HAJI
A. MIQAT
Miqat (makani) adalah tempat atau batas dimulainya niat berhaji atau umrah.
BIR ALI
Bir Ali; disebut juga dengan Zulhulayfah, letaknya sekitar 12 kilometer (km) dari Madinah. Tempat ini merupakan batas miqat orang-orang yang datang dari arah Madinah.
AL-JUHFAH
Sekitar 187 km dari Makkah dan merupakan tempat miqat jamaah dari Syam (Suriah), Mesir, dan Maroko atau yang searah.
YALAMLAM
Sekitar 54 km dari Makkah dan merupakan miqat jamaah dari arah Yaman dan Asia.
QARNUL MANAZIL
Sekitar 78 km dari Makkah dan merupakan tempat miqat penduduk Najd dan yang setelah dari negaranegara Teluk selain Irak dan Iran.
DZATU IRQIN
Berjarak sekitar 94 km di sebelah utara Makkah dan merupakan tempat miqat bagi penduduk Irak dan Iran.
B. IHRAM
Pakaian ihram adalah pakaian berwarna putih yang tidak berjahit.
Selama berpakaian ihram, dilarang berbuat hal-hal yang bisa membatalkan ibadah haji,
seperti bersetubuh, membunuh, berkata kotor, berbantah-bantahan, memotong kulu, menikah dan menikahkan, serta lainnya.
Pakaian ihram untuk laki-laki terdiri atas dua helai kain.
Selama berpakaian ihram, tidak boleh mengenakan celana, kemeja, tutup kepala, dan
menutup mata kaki.
Pakaian ihram untuk perempuan disunnahkan memakai berwarna putih dan menutup seluruh anggota tubuh, kecuali muka dan telapak tangan, serta tidak berjahit.
C. THAWAF
Mengeliling Ka’bah sebanyak tujuh kali. Thawaf dimulai dan berakhir di Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah ada di sebelah kiri.
Macam-macam Thawaf:
Thawaf Ifadah;
Rukun haji yang wajib dilaksanakan.
Thawaf Qudum;
Disebut juga dengan thawaf dukhul atau pembukaan. Tawaf ini dilaksanakan saat baru tiba di Makkah atau memasuki Masjidil Haram.
Thawaf Wada;
Artinya perpisahan dan dilakukan saat akan meninggalkan Makkah untuk menghormati Baitullah. Hukumnya wajib.
Thawaf Sunnah;
Bisa dilakukan kapan saja. Thawaf sunnah ini adalah pengganti shalat tahiyatul masjid di Masjidil Haram.
D. SA’I
Sai adalah berjalan di antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Dimulai
dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwah.
Setiap melintasi garis atau lampu berwarna hijau disunnahkan untuk berlari-lari kecil.
E. WUKUF
Berhenti atau berada di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah untuk melaksanakan wukuf. Dan pada 10 Dzulhijjah (Idul Adha), jamaah bersiap-siap ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam atau diam sesaat.
F. MABIT DI MUZDALIFAH DAN MINA
Mabit adalah berhenti sejenak atau bermalam untuk persiapan melontar jumrah. Mabit
dilaksanakan di dua tempat, yakni Muzdalifah dan Mina.
● Mabit di Muzdalifah dilakukan pada 10 Dzulhijjah, yaitu lewat tengah malam sehabis wukuf di Padang Arafah. Mabit di Muzdalifah ini hanya beberapa saat untuk mengambil tujuh kerikil guna melontar jumrah keesokan harinya (11 Dzulhijjah).
● Mabit di Mina dilakukan dalam dua hari (11 dan 12 Dzulhijjah) bagi yang nafar awal, dan tiga hari (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) bagi yang nafar tsani atau akhir.
Selama di Mina ini, jamaah akan melaksanakan tiga kali melontar jumrah, yakni jumrah ula, wustha, dan aqabah.
G. MELEMPAR JUMRAH
Tempat melempar jumrah dinamakan Jamarat. Ada tiga buah tugu yang wajib dilempari batu oleh jamaah. Tugu tersebut merupakan perlambang penolakan manusia terhadap baju rayu setan yang senantiasa menggodanya.
H. TAHALUL
Tahallul artinya memotong atau mencukur rambut. Hukumnya wajib bagi setiap jamaah haji. Tahallul dilakukan apabila sudah selesai melaksanakan ibadah umrah (Ihram, Thawaf, dan Sa’i) atau ibadah haji (yakni seluruh ibadah umrah hingga usai melontar jumrah).