Rabu 12 Jul 2017 18:00 WIB

Kuota Jamaah Haji Asal Kota Tasik Naik 20 Persen

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Gua Hira di Jabal Nur, Makkah, dipadati ratusan jamaah haji yang berziarah ke lokasi pertama kalinya wahyu turun kepada Nabi Muhammad (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Amin Madani
Gua Hira di Jabal Nur, Makkah, dipadati ratusan jamaah haji yang berziarah ke lokasi pertama kalinya wahyu turun kepada Nabi Muhammad (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jamaah haji asal Kota Tasikmalaya patut bersenang hati. Pasalnya, kebijakan penambahan kuota haji asal Indonesia ikut dirasakan oleh mereka. Tercatat dari jumlah jamaah haji sebanyak 554 orang tahun lalu, tahun ini jumlahnya meningkat 20 persen.

"Penambahan kuota jadi 654 sekarang, berarti ada kenaikan sekitar 20 persen. Ini karena pemerintah Arab mencabut pemotongan kuota 20 persen di seluruh dunia dan Indonesia juga kebagian penambahan kuota sepuluh ribu, total secara nasional jadi 221 ribu jamaah haji tahun ini," kata Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Ade Ibnu Malik, Rabu (12/7).

Ade menjelaskan kalkulasi penambahan kuota haji bagi Kota Tasik diatur oleh Keputusan Gubernur Jawa barat. Sehingga meski ada kenaikan, harus diatur lebih dulu ditingkat provinsi agar merata. Nantinya, para jamaah haji akan diberangkatkan dalam tiga angkatan, dua dari Kota Tasik dan sisanya masuk kloter gabungan.

"Dari Kota Tasik masuk kloter 3, 62 dan 92. Kloter 3 berangkat hari pertama tanggal 28 Juli. Kloter selanjutnya 14 Agustus," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengimbau, pada para jamaah haji supaya mematuhi aturan dari mulai keberangkatan hingga selama menunaikan ibadah haji. Dia meminta, jamaah haji tak membawa barang-barang yang dilarang.

"Pesan-pesan sudah disampaikan dalam manasik diharapkan patuhi aturan yang disampaikan baik dari otoritas di Indonesia dan Arab Saudi, semoga tidak bawa barang yang aneh-aneh," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement