IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian kesehatan telah mempersiapkan seluruh kebutuhan kesehatan haji tahun ini. Persiapan ini terkait dengan banyak hal demi kelancaran penyelenggaraan kesehatan haji yang baik.
Persiapan mulai dari rekuitmen tenaga kesehatan, pelatihan, penyediaan sarana dan prasana, penyediaan obat, vaksinasi, layanan katering jemaah sakit, dan pemeriksaan kesehatan jemaah dan petugas telah dilakukan.
Termasuk juga rapat koordinasi dan sistem penguatan sistem informasi dari para penyelenggara kesehatan haji. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusup Singka di Jakarta, Kamis (13/7) menjelang keberangkatannya ke Arab Saudi.
Dilansir dari siaran pers Kemenkes RI yang diterima Republika.co.id, Kementerian Kesehatan telah merekut 1.963 tenaga kesehatan haji untuk mendukung penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi. Tenaga kesehatan haji terdiri dari tenaga kesehatan kloter atau Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 1.521 orang yang terdiri dari 507 dokter dan 1.014 perawat.
TKHI dari dokter dan perawat ini selalu menyertai jamaah haji dalam 507 kloter penerbangan. Sehingga setiap keluhan jemaah haji akan langsung mendapat penanganan dari tenaga kesehatan yang menyertainya.
Sedangkan tenaga kesehatan non kloter yang sering disebut Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan berjumlah sebanyak 268 orang. Tenaga ini mendapat jenis penugasan Tim Asistensi delapan orang, Tim Manajerial 13 orang, Tim Kuratif dan Rehabilitatif (TKR) 154 orang, Tim Gerak Cepat (TGC) 75 orang dan Tim Promotif dan Preventif (TPP) 18 orang.
Eka menyatakan bahwa persiapan penyelenggraan kesehatan haji sudah dilakukan secara maksimal. "Strategi penyelenggaraan sudah disiapkan, jenis penugasan telah ditetapkan, melatih semua tenaga kesehatan telah dituntaskan, berikutnya tinggal pemberangkatan dan pelaksanaan di Arab Saudi," kata dia.