Jumat 14 Jul 2017 13:41 WIB

Tim Kesehatan Haji Siap Bekerja Optimal

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Ruang perawatan jamaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah
Foto: ROL/Didi Purwadi
Ruang perawatan jamaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) telah mendapatkan dua pelatihan untuk memastikan kelancaran kesehatan haji 2017. Pelatihan tersebut meliputi kompetensi kesehatan dan pelatihan integrasi.

Khusus TKHI, pelatihan kompetensi dan integrasi diselenggarakan di Embargasi Provinsi. Indonesia mempunyai total 13 embargasi. Guna mendukung kelancaran tugas kesehatan haji di Arab Saudi, Kementerian Kesehatan juga merekut 174 orang tenaga pendukung kesehatan (TPK).

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Dr Eka Jusup Singka, mereka adalah para WNI yang bermukim di Arab Saudi. Di antara mereka, ada yang bertugas sebagai pendamping jamaah sakit, pengemudi ambulans, pengemudi operasional, pengemudi TPP, TKR, TPP, administrasi perhajian, perawat, tenaga rekam medis, tenaga kebersihan, tenaga perbekalan kesehatan, dan mekanik.

Terkait kesiapan sarana dan prasarana kesehatan haji di Arab Saudi, Kemenkes telah melakukan penataan layout Klinik Kesehatan Haji Indonesia yang baru. Yakni sebanyak 18 lantai di wilayah Aziziah. Selain itu, untuk melengkapi kebutuhan mobil ambulans yang sudah ada, Kemenkes telah menyewa ambulans sebanyak 15 unit. Ambulans ini akan diserahkan tanggal 25 Juli dan 30 Juli 2017.

Persiapan katering jamaah haji sakit dan petugas kesehatan sudah ditetapkan. Juga penyediaan obat, pengiriman obat dan perbekalan kesehatan haji oleh Direktorat Obat Publik, Direktorat Farmalkes, Kementerian Kesehatan.

Khusus untuk jemaah haji, tenaga kesehatan sudah melakukan pembinaan, pelayanan, perlindungan dan pemeriksaan kesehatan fase pertama di Pusat Kesehatan Masyarakat, kedua di Rumah Sakit, Dinas Kesehatan kabupaten atau kota masing-masing. Termasuk pemberian vaksin miningitis.

Sedangkan, pemeriksaan ketiga di embargasi merupakan pengecekan kesehatan ulang. Apabila ada jamaah haji yang lolos belum mendapat vaksinasi miningtis, maka harus divaksinasi di embarkasi.

Untuk memastikan lancarnya koordinasi penyelenggaraan kesehatan haji di Embarkasi dan Debarkasi, serta penguatan sistem informasi haji, Kemenkes melakukan rapat koordinasi penyelenggaraan kesehatan haji di Makasar pada 12-15 Juli 2017. Semua pihak terkait, mulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, Embargasi/Debargasi, perwakilan tim managerial, tim asistensi, tim TPP, tim TKR, tim TGC dan perwakilan dari Ditjen Pembina Haji dan Umrah Kementerian Agama RI terlibat dalam rapat koordinasi ini.

Kemenkes berharap, penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. "Untuk itu, saya berharap semua tenaga kesehatan yang tergabung dalam penyelenggara kesehatan haji Indonesia memiliki komitmen yang tinggi dalam melayani jamaah haji," kata dia dilansir siaran pers Kemenkes yang diterima Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement