IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Empat hari sebelum keberangkatan jamaah haji gelombang pertama, sudah 117.048 visa yang sudah didapat. Kementerian Agama optimistis pemberangkatan jamaah haji bisa berjalan lancar.
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nur Syam mengatakan, dari informasi terbaru yang ia dapat, paspor yang masuk ke Drijen PHU mencapai 200.380 sehigga masih ada 11.020 paspor yang belum keluar. Dari paspor yang sudah masuk itu, yang sudah berhasil visanya sudah 117.048.
''Ini menggembirakan karena tambahan tiap hari sangat signifikan, alhamdulillah. Sehingga kami harap jamaah bisa berangkat tepat waktu dan tidak ada masalah,'' kata Nur Syam di sela rapat kerja Kemenag dengan Komisi VIII di Kompleks DPR RI, Senin (24/7).
Kemenag juga sudah meminta para kepala Kantor Eilayah Kemenag agar benar-benar mempersiapkan visa jamaah haji kloter satu hingga kloter lima di gelombang pertama keberangakatan. Sebab, ini akan berdampak pada kelancaran pemberangkatan jamaah selanjutnya.
''Insya Allah sudah disiapkan sehingga tidak ada kursi kosong atau jamaah haji di asrama haji tertunda berangkat kalau sudah disiapkan,'' kata Nur Syam.
Kemenag juga meminta para kepala Kanwil Kemenag untuk menyusun jadwal jamaah ke asrama dengan sangat tertib. Apalagi, jumlah jamaah haji bertambah. Agar jangan sampai ada penumpukan jamaah di asrama, maka harus dibuat jadwal yang rinci.
Nur Syam menyatakan, maskapai pun sudah siap. Kloter satu pemberangkatan gelombang pertama yang berangkat pada 28 Juli 2017 pukul 8.15 WIB di Soekarno Hatta akan dilepas Menteri Agama dan pimpinan DPR.
Soal isu wabah kolera di Yaman, Kemenag yakin Kementerian Kesehatan sudah memiliki persiapan memadai untuk menghadapi hal itu. Tapi dari pengalaman sebelumnya, seperti terpaan wabah ebola dan lainnya, jamaah haji tetap aman. ''Kami harap wabah tidak jadi masalah bagi jamaah,'' kata Nur Syam.
Soal kemungkinan penyuluhan kesehatan kepada jamaah di asrama haji terkait wabah kolera di Yaman, Nur Syam mengaku hal itu di luar pengetahuannya. Tapi, ia yakin Kemenkes pasti langsung membahas begitu isu ini muncul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
