Kamis 27 Jul 2017 16:59 WIB

Investasi Dana Haji, INDEF: Yang Penting Aman

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Agung Sasongko
Calon jamaah haji asal Kuningan berkemas sebelum berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma di Asrama Haji Bekasi, Jabar.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Calon jamaah haji asal Kuningan berkemas sebelum berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma di Asrama Haji Bekasi, Jabar.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pemanfaatan dana haji untuk investasi disambut baik berbagai pihak. Namun ekonom INDEF Eko Listyanto menekankan keamanan dalam investasi dana haji tersebut.

"Harus memilih yang risikonya minim atau tingkat pengembalian sudah jelas," ujarnya kepada Republika.co.id saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (27/7).

Pemanfaatan dana haji diakui Eko bukan mementingkan memperoleh keuntungan tinggi, melainkan kepastian kembalinya dana tersebut ketika diperlukan. Sehingga, berinvestasi pada sektor dengan risiko dan keuntungan kecil tidak menjadi masalah besar.

Mengalokasikan dana haji ke proyek infrastruktur merupakan hal yang tepat, mengingat keduanya merupakan pendanaan jangka panjang. Tapi sebaiknyatidak seluruhnya atau 90 persen dana haji masuk ke pendanaan infrastruktur.

"Karena akan berisiko jika menaruhnya di satu jenis investasi," lanjut dia.
 
Sektor lain yang bisa dimanfaatkan adalag investasi dana haji ke sukuk dan perbankan dalam bentuk deposito. Intinya, kata dia, investasi keuangan yang sifatnya aman danlikuiditi. Untuk itu pengelola dana haji harus membuat tiga kriteria yaitu likuiditi yakni prinsipnya mudah, amandan harus juga menguntungkan.
 
"Karena semakin dia menguntungkan maka berpeluang menekan biaya haji karena ada return yang dihasilkan dari dana itu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement