IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Tahun ini jamaah haji Indonesia yang mendarat di Bandara Internasional Amir Mohammed Bin Abdulaziz (AMA) di Madinah akan dilayani di Paviliun 3 haji. Paviliun ini terletak di sebelah kiri pintu keluar Terminal Haji. Warnanya putih dengan dinding kaca. Koridor sepanjang sekitar 200 meter ini dilengkapi dengan kipas embun di kiri-kanan atas hingga akhir koridor.
Penempatan kipas embun ini sanggup memberikan kesejukan di tengah menyengatnya udara puncak musim panas Arab Saudi. Saat Republika.co.id menyambangi bandara untuk meninjau kesiapan fasilitas, suhu udara di ponsel menunjukkan angka 43 derajat selcius.
Petugas bandara bergamis putih dan berserban kefiyeh dengan semangat dan sigap menyambut jamaah. "Haji, haji," kata mereka dengan gerakan tangan mengajak jamaah memasuki koridor.
Memasuki ruang paviliun, jamaah disambut udara dingin tanda alat pendingin udara bekerja baik. Di ruangan yang bisa menampung 1.000 hingga 2.000 orang ini, terdapat kursi-kursi besi, mushala laki-laki, mushala perempuan, toilet laki-laki, dan toilet perempuan.
Di sini, setelah menyelesaikan proses imigrasi, jamaah akan dilayani hingga ke hotel. Jamaah bisa dengan tenang dan nyaman menunggu bus yang akan membawa mereka ke pemondokan.
Di toilet perempuan, WC yang disediakan berupa WC jongkok. Terdapat selang pancuran kecil untuk membersihkan diri. Cara menyiram wc dengan menarik tali di atas wc. Air pun mengalir otomatis. Jamaah haji sebaiknya berhati-hati dengan barang bawaannya saat berada di dalam toilet agar tidak jatuh ke dalam wc.
Hal ini berbeda dengan toilet di terminal haji. Toilet di terminal haji adalah toilet kering, artinya tidak ada air untuk membersihkan diri. Sebagai pengganti air disediakan tisu. Selain itu, hanya ada wc duduk di sini.
Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat mengatakan, tahun ini paviliun 3 haji memang khusus disewa untuk jamaah haji Indonesia. Tahun sebelumnya, jamaah haji Indonesia juga menikmati paviliun ini, namun bercampur dengan jamaah dari negara lain. "Ini memang khusus kita sewa untuk kenyamanan jamaah," kata Arsyad usai meninjau kesiapan fasilitas bandara.
Kedatangan jamaah haji dibagi dalam tiga gate, yakni dari gate haji langsung ke paviliun. Kemudian jamaah yang tiba di gate internasional menuju imigrasi dan langsung dibawa ke hotel dengan bus-bus yang sudah disewa PPIH. Kemudian di gate zero, prosesnya sama dengan di gate internasional.
Facility Operation Manager Tibah Aiports Operation Co Khaldon Cherif mengaku akan mengusahakan jamaah haji Indonesia yang keluar dari tiga gate tersebut diarahkan ke paviliun haji. "Tapi itu berlaku situasional," kata dia saat rapat koordinasi dengan Kepala Daker Bandara.