IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Jamaah haji Indonesia mulai meramaikan Masjid Nabawi, Ahad (30/7). Saat Republika menyambangi masjid ketika shubuh, syal warna-warni di leher yang kerap dipakai jamaah Indonesia tampak berseliweran.
Ada juga yang memakai baju batik. Tas kecil berwarna oranye yang selalu tergantung di leher memang membuat jamaah Indonesia mudah dikenali.
Setelah shalat shubuh, sebagian besar jamaah mengantre dengan sabar untuk berziarah dan memanjatkan doa di raudhah atau makam Rasulullah di dalam masjid. Sebagian jamaah lain ada yang memilih menunggu rombongannya di halaman masjid atau berjalan-jalan di sekitar masjid.
Dibandingkan dua hari lalu, sebelum kedatangan jamaah, Masjid Nabawi tampak jauh lebih ramai. Namun, keadaan ini belum padat mengingat masih banyak jamaah yang menunggu diterbangkan dari Tanah Air.
"Akan jauh lebih crowded (padat) beberapa hari ke depan," kata petugas seksi khusus, Bripka Nasoka Sukardi Dawwam saat ditemui.
Anggota Brimob Kelapa Dua Depok ini bertugas bersama seorang mukimin (WNI yang tinggal di Arab Saudi). Dia menempati pos dan bergerak di empat titik.
"Kami shift-shiftan. Sehari dua kali shift," katanya.
Petugas seksi khusus bertugas membantu jamaah yang tersesat atau kehilangan anggota keluarga. Bila perlu pertugas juga akan mengantar jamaah kembali ke pemondokan.
Agar tidak tersesat atau bingung saat akan keluar dari Masjid Nabawi, jamaah sebaiknya mengingat atau mencatat nomor pintu ketika masuk.
Berdasarkan pantauan, sebelum jamaah Indonesia tiba, Masjid Nabawi juga telah ramai jamaah haji dari Malaysia, Vietnam, Jepang, Thailand, India dan Bangladesh. Sebanyak 6.818 jamaah telah tiba di Madinah al-Munawwaroh. Mereka akan melaksanakan shalat arbain atau shalat fardhu 40 waktu selama delapan sampai sembilan hari ke depan.