IHRAM.CO.ID, Musim haji telah tiba. Ribuan jamaah haji Indonesia secara bertahap diberangkatkan dari embarkasi di seluruh penjuru Tanah Air menuju Tanah Suci. Banyak kisah tentang jalan hidup hingga bisa menjadi dluyufurrahman (tamu-tamu Allah SWT). Salah satunya adalah yang dikisahkan Jumari (70), jemaah haji asal Banten yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 5 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 05).
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai marbot di salah satu mesjid di daerah Pamulang, Tangerang Selatan ini berangkat haji tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Adalah seorang jaksa yang berjasa memberangkatkan beliau ke Tanah Suci.
Ditemui jelang keberangkatannya ke Madinah Al-Munawwarah, Jumari sempat berbagi kisah. "Saya mah awalnya ditawarin, 'Bapak mau haji gak?'. Lah saya mah mau aja," tuturnya dengan mata berbinar di asrama haji Pondok Gede, Minggu (30/07).
Jumari mengaku, tidak pernah menyangka akan mendapat tawaran berhaji. Sebab, biasanya yang dibantu berangkat haji adalah para ustadz, sementara dirinya hanyalah marbot. “Allah yang panggil saya, saya yakin itu,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Setelah menanti selama 6 tahun, atas izin Allah Jumari dapat berangkat haji tahun ini. Menurutnya, bukan hanya pendaftaran haji saja yang ditanggung orang lain, tapi segala persiapan menjelang keberangkatan juga bukan dari kantong sendiri.
Menjelang keberangkatannya, banyak kawan dan kerabat yang datang mengunjunginya. Para tetangga pun mengadakan selamatan menjelang keberangkatan warga kampung Bulak ini. “Saya percaya, Allah yang panggil, Allah yang tanggung. Dia gak akan sia-siakan saya,” ucapnya penuh syukur.
Sesampainya di Tanah Suci nanti, ayah dari 5 anak ini berniat mendoakan Jaksa yang memberangkatkannya, keluarga, teman, tetangga serta kerabat yang juga banyak turut andil dalam keberangkatannya.