IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Ahad (30/7) siang anggota Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan in-Bound Indonesia (Asphurindo) menggelar rapat di Caffee Hotel Movenpick, Makkah, lantai 11. “Kami berkoordinasi terkait kondisi proses hajian tahun 2017 /1438 H,” kata Ketua Umum Asphurindo Syam Resfiadi melalui pesan instan kepada Republika.co.id, Senin (31/7) malam.
Syam yang mengirimkan pesan tersebut langsung dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah, Arab Saudi, mengungkapkan, ada tiga keputusan rapat tersebut. Pertama, tenda di Arafah sudah dalam bentuk baru dan dalam proses pengerjaan pemasangan sesuai jumlah jamaah dalam setiap nomor maktab.
“Karena ukuran tendanya besar-besar, maka para anggota harus bekerja sama dalam menjalankan program ibadah ritual did alam tenda bila jamaahnya harus bergabung dengan jamaah lain di mana acara wukuf dan shalat bersama agar bergabung dalam kebersamaan didalam perbedaan,” kata Syam.
Kedua, dengan bertambahnya jumlah jamaah Haji Khusus menjadi 17.000 jamaah, maka tentunya akan bertambah pula jamaah di setiap nomor maktab. Akibatnya, bertambah jamaah tapi tempat dan luasnya tetap. Apalagi kondisi tenda di Mina bisa akan lebih parah karena tidak ada penambahan jumlah nomor maktab untuk jamaah haji khusus. Juga karena haji VIP dari negara tetangga sudah mulai diminati.
“Dengan fasilitas tenda-tenda untuk VIP ini maka pertambahannya ada dua kali, yaitu bertambahnya jumlah haji khusus Indonesia dan dari negara-negara tetangga,” ujar Syam.
Ketiga, proses ehajj ternyata ada proses yang baru di dalamnya, sedangkan tidak ada sosialisasi akan prosedur sebelumnya. “Kami datang baru tahu kalau ada perubahan tata caranya, sehingga kami perlu waktu lagi untuk belajar memahami proses ehajj untuk bisa mendapatkan visa haji kita,” tutur Syam.
Keempat, pihak Asphurindo sepakat bersama-sama ke Madinah sambil menunggu proses di Makkah yang masih rumit. “Karena masih perlu belajar dan belajar terus setiap tahun tanpa ada sosialisasi sebelum kami datang ke Arab Saudi untuk mengurusnya,” kata Syam.
Pada Senin (31/7) pagi, tepatnya pukul 09.30 waktu Makkah, tim Asphurindo berangkat ke Madinah dengan mencarter bus Saptco VIP. “Sambil istirahat di perjalanan menikmati makan siang dengan nasi mandi dengan daging kambing yg nikmat sekali olahannya. Setelah makan siang kami lanjutkan ke Muasasa Adilla di Madinah,” ujar Syam.
Ia mengungkapkan, sambutan para petugas di Muasasa Adilla sangat luar biasa. “Mereka menyambut dengan sangat baik dan kami diajarkan cara-cara memasukan proses kedatangan jamaah haji dalam sistem ehajj sampai kami semuanya paham,” tuturnya.
Hal itu sangat berkesan bagi tim Asphurindo. “MasyaAllah, sehingga kami tidak perlu berlama-lama di kantor Muasasa Adilla. Bahkan kami masih sempat melakukan shalat Ashar berjamaah di Masjid Nabawi dan mengucapkan salam. Sampai tulisan ini disampaikan kami masih dalam perjalanan kembali menuju Makkah,” kata Syam Resfiadi.