Jumat 04 Aug 2017 14:55 WIB

Dedikasi Serma Angkatan Laut Layani Jamaah Haji

 Sejumlah calon jamaah haji yang sempat tersesat, diantar petugas haji dari Sektor Khusus menuju hotel tempat penginapan mereka (Ilustrasi) (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Sejumlah calon jamaah haji yang sempat tersesat, diantar petugas haji dari Sektor Khusus menuju hotel tempat penginapan mereka (Ilustrasi) (Republika/Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, Namanya Rizqy Kamila. Sosoknya tegap sebagaimana umumnya perempuan yang berkarir di dunia militer. Namun, itu tidak mengurangi paras ayu wajah khas perempuan priangan.

Sikapnya juga sopan dan lembut. Setiap jamaah haji yang datang karena lupa arah pulang, atau karena masalah lainnya, disapa dengan santun dan tangan terbuka. Tak jarang, kedua tangannya ikut bergerak cekatan menggenggam tangan atau memeluk jamaah untuk memberikan ketenangan.

“Mari sini ibu, duduk dulu. Ibu di sini dulu yaaa, nanti kita tunggu mobilnya datang untuk mengantar,” demikian Rizqy Kamila menyapa jemaah Indonesia yang terpisah dari rombongannya dan lupa arah jalan pulang lalu mengajaknya duduk di kursi yang tersedia.

Kebanyakan dari mereka adalah nenek lansia. Tidak jarang Rizqy tampak menenangkan mereka manakala mulai tidak sabar untuk segera diantar kembali ke pemondokan.

Jumat (4/8) pagi, Rizqi Kamila bertugas di Pos Utama Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi yang terletak di Pintu 21. “Sabar ya Pak. Bapak di sini dulu, nanti ada petugas yang datang untuk mengantar Bapak,” katanya yang saat itu terlihat sendiri menjaga Pos Sektor Khusus Masjid Nabawi karena teman bertugasnya sedang mengantar jamaah.

Demikian dan seterusnya, Rizqi tampak sabar melayani jamaah yang datang ke sektor khusus karena lupa jalan pulang. Satu persatu dari mereka didata, mulai dari nama, no paspor, sektor pemondokan, serta nama hotelnya.

Dia berbagi dengan petugas seksus lainnya untuk bergantian mengantar jamaah ke tempat menginap mereka. Jika sektor perumahannya cukup jauh, sementara jamaah tidak memungkinkan diajak jalan, Rizqi menuggu datangnya mobil yang akan mengantarnya.

“Jamaah Indonesia yang datang ke sini, terus bertambah dan keadaannya beda-beda. Kebanyakan sudah sepuh, ini mengingatkan saya kepada orang tua saya,” tutur Rizqi dengan suara yang mendadak berat.

Rizqi adalah satu dari ratusan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang dilatih untuk selalu siap melayani jemaah. Perempuan asli Tasikmalaya itu sudah empat tahun bertugas di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Pengalaman karirnya juga sudah cukup lama di TNI AL, 17 tahun.

Mengawali karir di Mabes Angkatan Laut Cilangkap, jebolan  Bintara Dikcaba PK XX tahun 2000-2001 sempat betugas juga di  Kodiklatal Surabaya. Menjadi petugas haji tahun ini adalah pengalamannya yang pertama.

“Masya Allah, tidak menyangka bisa menjadi petugas haji. Dari angkatan laut ada 17 orang yang ikut seleksi, yang diterima 5 orang,” katanya.

Menurut Rizqi, melayani jemaah haji Indonesia menjadi kewajiban baginya sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. “Ini adalah kewajiban saya untuk menjaga dan melayani dluyufurrahman,” ujarnya dengan mata berkaca.

Ditanya apakah merasa lelah? Rizqi jujur mengatakan bahwa rasa lelah dan capek ada dan itu manusiawi. Apalagi tugas layanan kepada jamaah berlangsung 24 jam. “Tapi luar biasa, dengan senyum mereka, terasa capai kita, semua hilang,” katanya.

Lantas apa kuncinya hingga bisa sabar dan tenang melayani jamaah dengan beragam sikap dan kebutuhannya? Perempuan asli Tasikmalaya ini berbagi tips cukup dengan satu kata. “Ikhlas, itu saja,” tandasnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement