Sabtu 05 Aug 2017 02:17 WIB
keterlambatan visa

Imbas Visa Terlambat, Calhaj Cirebon Ambil Koper Kembali

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Koper barang bawaan jamaah haji Indonesia ditaruh di depan lift hotel sebelum diangkut ke truk di pemondokan 101 Mahbas Jin, Makkah, Kamis (15/) untuk dibawa ke bandara sebagai persiapan kepulangan jamaah. (Republika/Didi Purwadi)
Foto: Republika/Didi Purwadi
Koper barang bawaan jamaah haji Indonesia ditaruh di depan lift hotel sebelum diangkut ke truk di pemondokan 101 Mahbas Jin, Makkah, Kamis (15/) untuk dibawa ke bandara sebagai persiapan kepulangan jamaah. (Republika/Didi Purwadi)

IHRAM.CO.ID, CIREBON -- Keterlambatan turunnya visa yang sempat dialami puluhan calon jamaah haji (calhaj) yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Islamic Centre Kabupaten Cirebon, juga berdampak pada barang bawaan mereka yang sudah dikemas ke dalam koper. Karenanya, puluhan koper milik mereka yang sebelumnya sudah diserahkan ke Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon, terpaksa diambil kembali, Jumat (4/8).

Meski demikian, koper yang berjumlah 87 buah milik 87 calhaj dari KBIH Islamic Centre itu tidak dibawa pulang ke rumah mereka masing-masing. Namun, dikumpulkan di kantor KBIH Islamic Centre. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan psikologis para calhaj yang sudah tiga kali tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci.

 

"Malu kalau sampai koper saya bawa pulang ke rumah lagi," ujar salah seorang calhaj yang tidak mau disebut namanya.

 

Salah seorang pengurus KBIH Islamic Center, Lili Jumali menjelaskan, pengambilan kembali koper milik para calhaj itu dilakukan setelah ada kepastian waktu pemberangkatan mereka ke Tanah Suci. Yakni pada 18 Agustus 2017 karena mereka masuk dalam kelompok terbang gelombang II dan bukan gelombang I.

 

Lili menerangkan, perbedaan waktu keberangkatan itu berpengaruh terhadap isi dalam koper. Misalnya,  untuk jamaah haji gelombang I, maka baju ihrom calhaj ditaruh di dalam koper karena jadwal tibanya di Madinah dulu. Sedangkan untuk gelombang II, baju ihrom harus ditaruh dalam tas tentengan yang dibawa naik bersama penumpang karena tiba di Makkah dulu.

 

"Karena itu baju ihrom (milik calhaj) yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam koperharus diambil untuk dipindah ke tas tentengan," kata Lili.

 

Tak hanya menyangkut baju ihrom, pengambilan kembali koper milik para calhaj yang sebelumnya telah diserahkan sejak 26 Juli 2017 itu juga menyangkut perbekalan makanan dan obat-obatan milik mereka. Akibat terlalu lama di dalam koper, makanan itu kemungkinan sudah ada yang busuk sehingga harus dikeluarkan dari dalam koper.

 

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon, Imron, memastikan visa milik ratusan calhaj asal Kabupaten Cirebon yang sebelumnya belum rampung, kini telah turun. Karenanya,para calhaj dipastikan akan berangkat ke Tanah Suci.

 

"Alhamdulillah visa calon jamaah haji Kabupaten Cirebon seluruhnya yang mencapai 2.414 telahselesai," kata Imron.

 

Imron menyebutkan, sebanyak 2.414 calhaj asal Kabupaten Cirebon itu terbagi ke dalam tujuh kloter. Dari jumlah kloter itu, ada tiga kloter yang telah berangkat. Yakni rombongan pertamaberangkat pada Sabtu (29/7), rombongan kedua pada Selasa (1/8) dan rombonganketiga baru berangkat pada Kamis (/8) sekitar pukul 11.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement