IHRAM.CO.ID, TANGERANG -- Kemenag RI berharap kepada penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) untuk terus berkomunikasi dan bersinergi dengan Dirjen Kemenag. Hal ini agar segala permasalahan yang muncul segera bisa diselesaikan. "Kunci kesuksesan ada pada komunikasi," kata Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia, Nizar Ali.
Pada Senin (7/8), Nizar bersama Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Joko Asmoro secara resmi melepas 82 jamaah haji khusus yang diterbangkan hari ini dari Tanah Air menuju Jeddah, Arab Saudi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (7/8).
Dalam kesempatan tersebut Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia, Nizar Ali mengatakan, bahwa minat publik untuk melaksanakan ibadah haji dari tahun ke tahun sangat luar biasa. Oleh karena itu masa waiting list dari tahun ke tahun semakin bertambah.
"Alhamdulilah tahun ini kita kembali ke kuota normal," ucap Guru Besar Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada pelepasan perdana jamaah haji khusus, Senin (7/8).
Nizar juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu visi misi Direktorat Jenderal penyelenggara haji dan umrah. "Sesuai amanat UU No. 13 tahun 2008 pasal 8 ayat 4 bahwa penyelenggaraan ibadah haji dilakukan oleh pemerintah dan atau swasta atau masyarakat. Itu artinya kita bersinergi untuk melayani dalam penyelenggaraan haji," tutur Nizar.
Nizar berharap, masukan pascahaji sangat diperlukan bagi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) sehingga dapat melayani jamaah haji secara optimal dan maksimal. "Masukan tersebut harapannya menjadi bahan untuk ditindaklanjuti pada periode yang akan datang," ujar Nizar.
Nizar juga berpesan kepada jamaah haji khusus mudah-mudahan para jamaah diberikesehatan, kekuatan, keselamatan, serta membawa predikat haji mabrur.