Senin 14 Aug 2017 16:59 WIB

Soal Kuota Haji, Indonesia Harus Sinergi dengan Negara Lain

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ilham Tirta
Pemberangkatan calon jamaah haji. (ilustrasi).
Foto: M Agung Rajasa/Antara
Pemberangkatan calon jamaah haji. (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie menyarankan Pemerintah Indonesia bersinergi dengan banyak negara yang tidak memanfaatkan kuota jamaah hajinya secara optimal. Hal itu untuk menanggapi terungkapnya kasus pemberangkatan haji ilegal asal Indonesia.

Jimly menjelaskan, sinergi dapat ditempuh dengan membuat mekanisme lebih dulu yang nantinya untuk Asia Tenggara di bawah koordinasi Indonesia. “Pemerintah Indonesia bisa membuat suatu mekanisme, jadi nanti Asia Tenggara, misalnya kita koordinir. Jadi jatah kuota haji Indonesia bisa diambil dari negara lain,” kata Jimly dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (14/8).

Jimly mengatakan, soal kuota haji adalah mengenai sikap Kementerian Agama yang sebenarnya bisa saja terbuka guna memanfaatkan peluang yang ada. Dengan begitu, hasrat ibadah masyarakat Indonesia dapat terpenuhi.

“Pada prinsipnya orang ibadah itu harus dilayani atau dibantu. Jangan sampai merugikan orang yang mau ibadah. Padahal niatnya ibadah,” kata Jimly.

Sebanyak 40 jamaah haji ilegal asal Indonesia berhasil digagalkan keberangkatannya oleh petugas imigrasi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/8). Rencananya, jamaah haji tersebut akan berangkat dari Makassar ke Singapura, kemudian melanjutkan penerbangan ke Sri Langka menuju Arab Saudi.

Begitu tiba di Arab Saudi, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Makkah melalui jalur darat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement