Senin 14 Aug 2017 17:47 WIB

KPHI Sarankan Safari Wukuf Ditiadakan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham Tirta
wukuf (ilustrasi).
Foto: rep
wukuf (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) bidang kesehatan, Dokter Abidinsyah Siregar menyarankan agar pemerintah meniadakan safari wukuf. "Ini karena petugas kesehatan haji tahun ini menghadapi tantangan sangat besar, kenaikan jamaah haji mencapai 40 persen, tetapi petugas haji tidak ada penambahan malah justru dikurangi. Sehingga akan sangat menguras energi bagi petugas kesehatan," jelas dia kepada Republika.co.id, Senin (14/8).

Meskipun dihilangkan, Abidin menyarankan safari wukuf diganti dengan badal haji mengingat kondisi jamaah yang memang tidak mampu untuk bergerak sendiri ke Mina dan wukuf di Arafah. Apalagi persiapan safari wukuf bisa membutuhkan waktu sepekan sebelum keberangkatan.

Tak hanya persiapan jamaah haji, tetapi juga transportasi bagi mereka. Karena harus menyiapkan bus tambahan untuk safari wukuf.

Tiap tahun tidak kurang antara 200 hingga 300 jamaah yang biasanya melaksanakan safari wukuf. Jamaah tersebut membutuhkan petugas kesehatan hingga 500 orang.

Abidin khawatir, perhatian petugas kesehatan hanya terfokus pada mereka yang melaksanakan safari wukuf. Sedangkan jamaah yang lain luput dari perhatian karena keterbatasan petugas.

Menurut dia, jamaah haji yang melaksanakan safari wukuf, minimal mereka yang dapat bergerak sendiri tanpa bantuan pendamping. Terutama dalam beraktifitas ibadah wajib haji. KPHI nantinya baru akan bertolak ke Saudi sekitar (21/8) untuk meninjau pelaksanaan ibadah haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement