Rabu 16 Aug 2017 08:01 WIB

Pemerintah Saudi Pastikan Persiapan Layanan Selama Armina

Pangeran Abdullah Bin Bandar tinjau kesiapan layanan kereta api Mashaer.
Foto: Saudigazette.com
Pangeran Abdullah Bin Bandar tinjau kesiapan layanan kereta api Mashaer.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- MAKKAH — Para pengeloa haji Arab Saudi terus memastikan layanan haji kepada para 'Tamu Allah'. Mereka, misalnya telah mempersiapkan layanan kereta di Armina, layanan kebersihan, hingga ketersedian lampu penerang di seluruh kawasan Makkah, terutama wilayah yang menjadi pusat prosesi ibadah haji, yakni  di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Layanan kereta  Mashaer (Kereta yang melayani pegerakan jamaah haji ketika berada di kawasaan Armina)  telah siap mengangkut lebih dari 350.000 peziarah haji di masa puncak haji. Wakil Emir Makkah, Pangeran Abdullah Bin Bandar, pada Senin lalu (14/4), pun telah melakukan kunjungan ke kawasan Armina untuk memastikan kesiapan layanan kepada para jamaah haji.

Pengelola kereta api Mashaer kepada Pangeran Bandar bahwa kereta Mashaer telah membuat sekitar 1.000 jadwal perjalanan selama jamaah haji berada di Armina. (Namun seperti diketahui layanan kereta ini masih sebatas melayani jamaah haji asal Arab Saudi dan Timur Tengah,red).

Seperti dilansir dari Saudgazette.com, selama kunjungan itu Pangeran Abdullah memeriksa pusat kendali operasi dan pemeliharaan kereta, fasilitas penyimpanan kereta, hingga kesiapan layanan kereta Mashaer di stasiun nomor 3 di Arafah.

Ia juga mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan termasuk Rumah Sakit Arafat Timur yang memiliki kapasitas 216 tempat tidur dan unit perawatan intensif yang luas, yang dianggap punya kapasitas paling besar di Makkah.

Pangeran Abdullah juga mengunjungi sejumlah proyek jalan dan diberi pengarahan tentang kebersihan situs suci yang sedang dikerjakan oleh lebih dari petugas 12.000 pembersih yang bekerja sejak 24 Juli lalu..

Sementara itu, sekitar 1.600 jamaah haji telah tiba di Makkah yang berasal dari Turki selatan. Nanti, pada 26 Agustus, sebanyak 15.800 jemaah haji akan tiba di Arab Saudi. Mereka berasal dari Lebanon, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Kuwait.

Direktur kantor urusan peziarah haji Suriah Samir Burqadar mengatakan bahwa jamaah haji dari  senegaranya sudah datang ke Arab Saudi sejak 27 Juli silam. Dia mengatakan, para peziarah menempati 17 penginapan di Makkah dan di daerah pusat di sekitar Masjid Nabawi Madinah.

Sedangkan rombongan jamaah haji pertama dari Yaman telah juga tiba di perbatasan selatan Arabb Saudi. Kedatangan mereka disambut dengan kalungan bunga dan pemberian air Zamzam.

Terait soal konflik Arab-Yaman, Wakil Sekretaris Kementerian Wakaf Yaman, Mokhtar Al-Rabbash menuduh milisi Huthi telah menghalangi perjalanan para peziarah ke Arab Sadui untuk melakukan ibadah haji.

Dia mengatakan milisi Houthi telah menyita dokumen perjalanan sebanyak 2.000 peziarah untuk mencegah mereka pergi berhaji. "Ini telah mengganggu jadwal kedatangan dan juga pengelompokan peziarah dengan pemerintah Saudi yang bersangkutan," katanya.

Rabbash mengatakan bahwa total 24.255 jemaah haji dari Yaman diperkirakan akan melakukan ibadah haji tahun ini.

Di sisi lain, pemerintah kota Makkah telah menyiapkan sekitar 200.000 unit penerangan untuk menerangi Makkah dan tempat-tempat suci selama seluruh musim haji.

Direktur departemen perawatan kota Makkah, Omar Babqi, mengatakan akan ada 923 menara penerangan di Mina pada ketinggian 20-50 meter."Setiap menara akan memiliki lampu antara 4-12 di samping 350 papan distribusi di tempat-tempat suci," tambahnya.

Babqi mengatakan bahwa tempat-tempat suci di Makkah, gerbang Makkah, tempat parkir dan jalan menuju kota ini akan diterangi dengan terang.

Sementara itu, Dirjen Paspor (Jawazat) Mayjen Sulaiman Al-Yaya mengatakan bahwa fasilitas pemeriksaan paspor dan gerbang elektronik akan segera diperkenalkan di semua bandara yang ada di Arab Saudi.

Dia membuat pernyataan in saat memeriksa loket 'Jawazat' (pemeriksaan pasp di Bandara Internasional Pangeran Muhammad Bin Abdul Aziz di Madinah. Dia mengatakan sejauh ini hanya dua kasus pemalsuan paspor yang ditemukan di samping 75 paspor yang diperbaharui oleh stiker yang dimasukkan ke dalamnya.

Sulaiman memperingatkan para peziarah agar tidak melakukan pelanggaran tersebut dan meminta mereka untuk memperbarui paspor mereka secara legal dengan menerbitkan dokumen baru yang berisi tanggal terbit dan kadaluwarsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement