Jumat 25 Aug 2017 08:34 WIB

Kepadatan di Masjidil Haram Mencapai Puncaknya

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Qommarria Rostanti
Masjidil Haram PadatPuluhan ribu jamaah haji dari berbagai negara memadati areal tawaf Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, Jumat (18/9). Menjelang wukuf, kondisi masjid terbesar di dunia ini semakin dipadati jamaah haji yang ingin beribadah di sana.foto: EH Ismail
Foto: EH Ismail
Masjidil Haram PadatPuluhan ribu jamaah haji dari berbagai negara memadati areal tawaf Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, Jumat (18/9). Menjelang wukuf, kondisi masjid terbesar di dunia ini semakin dipadati jamaah haji yang ingin beribadah di sana.foto: EH Ismail

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kepadatan di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi saat ini berada pada puncaknya.

Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja Makkah Rijal Kani mengatakan usai waktu shalat jamaah tumpah ruah, terutama ketika waktu shalat Maghrib. Saking padatnya, jamaah shalat hingga ke luar halaman masjid.

"Kalau jamaah mau shalat ke Haram minimal dua jam sebelum pelaksanaan shalat fardhu," katanya saat ditemui di kantor Daker Makkah, Kamis (24/8).

Namun, Rijal mengimbau jamaah haji mengurangi aktivitas di Masjidil Haram karena di samping cuaca yang panas, juga karena kondisi sangat padat orang. Dia meminta jamaah haji shalat di masjid terdekat atau di mushala hotel. Hal itu juga demi menjaga kondisi fisik agar prima saat menjalani puncak haji, yaitu wukuf di Arafah.

Untuk mengurangi kepadatan di Haram, bagi jamaah yang ingin kembali ke penginapan diimbau tidak langsung pulang. Jamaah diminta bersabar menunggu selama satu jam setelah waktu shalat. Selama menunggu, jamaah bisa berzikir atau membaca Alquran. "Jika keluar bersamaan, bus juga jadi rebutan. Jika langsung pulang, masya Allah itu padat sekali. Sangat sangat macet, kasihan jamaah yang tua," ujarnya.

Linjam Daker Makkah memiliki pos sektor khusus di Masjidil Haram. Posisi kantor sektor berada di daerah Gaza di Terminal Syib Amir. Ada tujuh pos Linjam di Haram. Dalam satu pos disiagakan dua orang petugas. Setelah ada bantuan dari Linjam di  Madinah, satu pos kini diisi tujuh hingga delapan petugas. Petugas terus bergerak menyisir jamaah yang tersesat. Di pos tersebut juga disiagakan Tim Gerak Cepat (TGC) dari kesehatan.

Petugas Linjam di pos tujuh, Vivi Novianti, mengatakan situasi di Masjidil Haram padat sekali sampai-sampai banyak jamaah yang tercecer. "Saking padatnya, dua jam sebelum waktu shalat, jamaah sudah tidak bisa masuk masjid karena sudah ditutup askar," kata dia kepada Republika.co.id.

Petugas yang sehari-hari bertugas di Mabes Polri ini menyarankan jamaah sepuh lebih baik shalat di pemondokan karena besar kemungkinan jamaah tersesat. Apalagi jika jamaah usia lanjut itu tidak mempunyai pendamping. "Apalagi Jumat pukul 09.00, sudah tidak bisa masuk masjid," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement