Rabu 30 Aug 2017 13:36 WIB

Muharom: Maktab yang Dekat Untungkan Jamaah Haji Himpuh

Rep: mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Jamaah Himpuh bersiap melakukan ibadah puncak haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina, di Makkah (29/8).
Foto: dok. Himpuh
Jamaah Himpuh bersiap melakukan ibadah puncak haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina, di Makkah (29/8).

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Pelaksanaan kerja sama yang dilakukan oleh Himpuh dengan Ketua Maktab VVIP Arab Suadi, dalam hal pemondokan (maktab) sangat menguntungkan para jamaah haji yang tergabung dalam Himpuh.

Wakil Ketua Umum Himpuh Muharom Ahmad mengungkapkan, jamaah segera dapat menempati maktab-maktab sesuai perjanjian. Jamaah tersebut berjumlah sekitar 11.000 yang tergabung dalam 86 bendera dibawah naungan Himpuh.

“Jamaah akan menepati tenda VIV di Majarkaps, namanya. Itu tenda utama yang terdekat ke Mina untuk melempar jumrah,” ujar Muharom.

Muharom mengungkapkan, bahwa maktab tersebut terdiri dari dari 111 sampai 112, dan 113 sampai 116. Dari maktab 111 yang paling dekat dengan pintu masuk ke jamarat atau dalam melempar jumrah berjarak sekitar 200 meter. Hal ini tentunya menguntungkan para jamaah. Sedangkan untuk jarak yang terjauh dari maktab 111 adalah 800 meter dari tempat jumrah.

“Insya Allah dengan menepati lokasi-lokasi terdepan di Mina lebih memberi kemudahan untuk seluruh jamaah haji, khusus yang dibawa  oleh anggota Himpuh,” ungkapnya.

Muharom mengungkapkan, bahwa keuntungan jarak dekat ini dapat menjaga stamina seluruh jamaah haji yang ada dibawah naungan HIMPUH. Ia berharap para jamaah haji dapat mengikuti jadwal-jadwal yang sudah ditetapkan oleh para pimpinan makhtab.

Di sisi lain, Muharom engatakan, bahwa para pimpinan penyelenggara haji telah mempersiapkan mengenai badal haji. Kata dia, badal haji hanya berlaku bagi yang tidak mampu pergi karena fisik yang tidak sehat maupun bagi para jamaah yang meninggal beberapa hari menjelang wukuf. Sedang yang membadalkan haruslah sudah melakukan haji.

“Para ustaz mempersiapkan mutawiq-mutawiq khusus untuk bisa membadalkan haji dari jamaah yang meniggal itu,” ujarnya.

Dikatakan Muhrom, badal haji memang tidak mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menjadi catatan baik bagi penyelenggaraan haji dari Indonesia. “Insya Allah jumlahnya setiap tahun memang relatif sedikit dan bisa diatasi oleh para pimpinan penyelenggara travelnya," ujarnya. Mgrol97

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement