IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Jamaah haji Indonesia mengeluhkan transportasi yang disediakan maktab untuk keperluan tarwiyah di Mina.
Menurut Ketua Rombongan KBIH Persatuan Islam dari Embarkasi Jakarta 89 (JKS 8), Iyep Komarudin, bus yang disediakan oleh maktab tidak sesuai harapan.
Semula pihak maktab menjanjikan enam bus namun yang terjadi hanya dua bus saja yang beroperasi. Dua bus itu dipergunakan mengangkut 238 jamaah haji yang bernaung di bawah KBIHnya. “Bus ini bolak-balik menjemput kami,” kata dia kepada wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, di Hotel Barkat Burhan, Mahbas Jin, Makkah, Selasa (29/8) malam waktu Arab Saudi.
Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima dari pihak maktab, lalu lintas menuju Mina yang mulai padat, menjadi penyebab keterlambatan pengangkutan jamaah menuju Mina. Sebelumnya, maktab mengagendakan jadwal keberangkatan ke Mina pada Selasa (29/8) pukul 21.00 waktu Arab Saudi.
Namun karena keterbatasan angkutan hingga pukul 24.00, belum semua jamaah terangkut. Dia berharap tak ada kendala apapun nanti saat pemberangkatan menuju Arafah karena transportasi masih ditanggung pihak maktab. “Kalau soal makanan Alhamdulillah pihak maktab sedia,” kata dia yan g mengaku ditarik sebesar 250 riyal.
Prosedur ketat yang diterapkan otoritas Saudi terhadap akses jalan tersebut berdampak pada kemacatan lalu lintas di sejumlah titik. Kemacetan tersebut mengakibatkan pemberangkatan rombongan jamaah yang hendak bertarwiyah sejak Selasa (29/30) mengalami keterlambatan bahkan kendala tranportasi.
Kasie Transportasi Daker Makkah, Asep Subhana menjelaskan transportasi mereka yang mengambil sunah tarwiyah sepenuhnya menjadi tanggungjawab pihak maktab. Begitu juga dengan pengaruan pergerakan mereka dari pemondokan ke Mina dan dari Mina ke Arafah. “Pihak maktab menyediakan transportasi khusus untuk jamaah yang bertarwiyah,” kata dia.
Sebanyak 16.497 jamaah haji Indonesia akan melaksanakan tarwiyah. Tarwiyah adalah menginap (mabit) di Mina pada 8 Dzulhijjah, sebelum wukuf di Padang Arafah. Jamaah akan menunaikan shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh di Mina. Mereka tidak meninggalkan Mina sebelum terbit matahari di hari Arafah.