IHRAM.CO.ID, ARAFAH – Rombongan jamaah Haji PT Sahara Kafila Wisata bergerak meninggalkan hotel transit di kawasan Rusyaifah, Makkah menuju Mina untuk mengambil Tarwiyah, Rabu (30/8) malam.
"Ini ikhtiar kami menyempurnakan ibadah haji dengan mengikuti sunnah Rasulullah. Program Tarwiyah sejatinya merupakan fase persiapan sebelum wuquf. Di Mina, jamaah mengikuti kegiatan ibadah dan pengajian motivasi, sekaligus menata hati mempersiapkan diri untuk wuquf keesokan hari,” kata pembimbing utama PT Sahara Kafila Wisata Ustaz Enha melalui pesan instan kepada Republika.co.id, Kamis (31/8) pagi.
Ia menambahkan, mereka hanya beberapa jam di Mina. Kemudian, rombongan jamaah haji Sahara Kafila Wisata melanjutkan perjalanan menuju Arafah. “Alhamdulillah, kami tiba di Arafah Kamis (31/8) menjelang Shubuh,” tuturnya.
Tahun ini, Enha membawa 89 jamaah haji yang berasal dari Jakarta, Sumbawa, Salatiga dan Jogjakarta. Mendampingi jamaah haji dari latar belakang budaya yang berbeda merupakan keunikan tersendiri.
"Saya semakin percaya, kekuatan bangsa Indonesia itu bertumpu pada kesadaran akan keragaman budaya lokal. Dan ibadah haji memperkuat kepercayaan itu. Di Arafah, yang berkumpul bukan hanya dari Indonesia tetapi semua suku bangsa sedunia. Ini merupakan salah satu hikmah agung dari haji itu sendiri,” papar Enha.
Salah seorang jamaah Sahara Kafila Wisata, Salman Alfarizi SH, yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa mengungkapkan kebahagiaan dan kesadaran diri yang membuncah saat menunaikan ibadah haji.
"Perjalanan haji ini mengantarkan kita kepada titik kesadaran bahwa kita ini kecil sekali. Kebesaran Allah membuat lisan dan pikiran kita seperti berhenti. Inilah puncak haji, wuquf, yang berarti diam dan berhenti, memaknai kehidupan yang kita jalani,” ujar Salman Alfarizi.
Pengalaman spiritual yang luar biasa juga dialami Nur Dawan. Mantan nelayan dari Sumbawa ini, meskipun memiliki keterbatasan fisik dengan kaki yang sulit berjalan, mengaku memiliki spirit dahsyat saat menjejakkan kaki ke Tanah Suci. “Banyak jamaah lain yang terkejut saat mendapati Pak Nur Dawan ternyata berhasil mendaki puncak Jabal Rahmah di Padang Arafah,” kata Enha.
Direktur Utama PT Sahara Kafila Wisata, Hj Widiya Putri Ika Mas'ud, berharap semua jamaah haji bisa memaknai proses haji ini dengan sangat mendalam. “Sehingga, haji menjadi titik balik kehidupan ke depan, karena di situlah makna haji mabrur sesungguhnya,” tuturnya.
Ibu muda lulusan sebuah pesantren di Yaman ini juga menegaskan komitmen PT Sahara Kafila yang tidak hanya sebagai travel penyelenggara haji dan umrah, namun lebih dari itu merupakan Pelayan tamu Allah. “Sebagai pelayan tamu Allah, maka layanan dan bimbingan yang intensif merupakan bentuk tanggung jawab moral, dan itu yang paling diutamakan,” ujarnya.
Hari ini, waktu Arafah, jamaah haji Sahara Kafila Wisata akan melaksanakan wuquf, "Kami berharap doa dari kaum Muslimin di Tanah Air agar kami dapat memaknai memaknai dan menghayati seluruh proses haji dan dapat memperoleh haji Mabrur,” kata Widiya Putri Ika Mas’ud.