Selasa 05 Sep 2017 07:10 WIB

Haji dan Doa Seorang Tukang Semir di Ka’bah

Didin Sirodjudin AR tengah melukis kaligrafi.
Foto: Didin Sirodjudin AR
Didin Sirodjudin AR tengah melukis kaligrafi.

Oleh: Didin Siradjudin AR

Rupa-rupa do'a dikumandangkan oleh jamaah haji, membuat seluruh tempat ibadah jadi bergemuruh. Semuanya sesuai dengan hajat masing-masing dan dengan bahasa yang berbeda-beda.

Dari doa minta keselamatan dunia-akhirat, kesehatan, limpahan rezeki, kenaikan pangkat dan kemuliaan, sampai doa minta jodoh bagi yang belum nikah. Allah Yang Maha Pemurah pasti mengabulkan do'a mereka yang ikhlas.

Tapi ada yang agak berbeda. Ini tentang doa seorang anak 'kang semir sepatu, seperti dituturkan penyair besar Taufik Ismail.

Anak kecil yang sehari-hari menyemir sepatu di halaman mesjid itu, rupanya, ditakdirkan Allah mendapat panggilan-Nya untuk berhaji.

Begitu masuk halaman Ka'bah, hatinya bergetar. Yang sehari-hari hanya ditemui orang yang menyemirkan sepatunya itu, kini baru ingat jika ada yang belum disemirkan sepatunya.

Sambil bersimpuh dan menatap ke langit, dia mulai berdo'a di depan Ka'bah: "Ya Allah, ulurkanlah kakimu, hamba ingiiiiiiiiiiiiiin menggosok sepatumu." Air matanya menetes deras.

Seorang bapak yang lewat memperhatikan anak kecil yang berdoa dengan menangis sesenggukan itu, lalu menegur, "Hei nak, jangan bilang begitu! Allah tidak punya kaki, Allah tidak pakai spatu!"

Dalam waktu bersamaan, seorang kakek yang lewat mengingatkan si bapak, "Hei pak, jangan bilang begitu! Biarkan anak itu berdo'a dengan bahasanya. Allah Maha Mendengar, Allah Maha Tahu, Allah Maha Murah. Dia akan mengabulkan do'anya."

Mungkin ada lagi jamaah yang punya doa unik lainnya. Tidak ada yang salah, dan Allah menangkap maksud tulus permohonan hamba-Nya. Tidak berbeda dengan peristiwa berikut:

Suatu hari Rasulullah SAW bercerita: Ada seorang tua tiba-tiba sembuh dari sakit keras yang hampir merenggut nyawanya. Saking girangnya, dia langsung sujud dan berdoa:

ياالله أناإلهك وأنت عبدى فاعبدنى

"Ya Allah, aku tuhan-Mu dan Engkau hambaku. Maka sembahlah aku."

Dia keliru berucap terbalik karena kagetnya.

Mendengar cerita itu para sahabat pada keheranan: "Ya Rasulullah, bagaimana Allah mendengarkan kata-kata orang itu?"

Dengan tenang Rasulullah menjawab: "Mendengarkan doa hamba-Nya itu Allah senyum-senyum saja."

Mari kita perbanyak do'a selama berada di Tanah Haram terutama ketika berada di hadapan Ka’bah, meminta kepada Allah apa saja yang kita inginkan.

Semoga Allah mengabulkan dan kita memdapatkan haji yang mabrur. Amin.

*Didin Sirodjudin AR, Pelukis Kaligrafi dan Pengasuh Pesantren Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement