IHRAM.CO.ID, PADANG -- Pemulangan jamaah haji debarkasi Padang dimulai pagi ini. Kloter I yang terdiri dari 392 jamaah tiba di Padang pada Kamis (7/9) pukul 06.25 WIB. Kedatangan para jamaah haji disambut secara khusus oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit. Seluruh jamaah dijadwalkan untuk tiba di debarkasi Padang pada pukul 8.30 WIB.
Plt. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Syamsuir menyebutkan, jamaah haji disambut di Aula Utama, Makkatul Mukarramah Asrama Haji Tabing Padang. Pemerintah Provinsi kemudian akan melakukan penyerahan secara simbolis proses pemulangan jamaah haji kepada panitia di daerah.
Salah satu fokus panitia haji dalam pemulangan jamaah haji kali ini adalah masalah keamanan jamaah dan barang bawaan. Panitia akan mengatur prosesi penjemputan dan keluarga jamaah tidak diperkenankan secara bebas keluar masuk lingkungan asrama haji Tabing, Padang.
"Karena keamanan barang bawaan jamaah ada di tangan panitia penyelenggara ibadah haji," ujar Syamsuir, Kamis (7/9).
Selain itu, panitia juga akan memastikan proses distribusi koper dan air zam zam secara hati-hati untuk menghindari barang yang tertukar. Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sumatera Barat Salman menambahkan, rencananya keluarga atau perwakilan keluarga yang akan mengambil air zam zam bakal dimintai salinan KTP atau identitas lainnya.
"Karena bukan tidak mungkin ada yang mengaku belum mengambil koper jemaah tersebut," ujar Salman.
Panitia haji juga akan memastikan kondisi fisik jamaah tetap stabil. Salman mengungkapkan, risiko penurunan kondisi kesehatan tetap bisa terjadi setelah kepulangan ke Tanah Air lantaran suhu di Tanah Suci yang sempat tinggi. Jamaah juga disebutkan banyak yang kelelahan.
"Mari kita berikan pelayanan yang baik kepada tamu Allah, kita tunggu kedatangan mereka dengan ikhlas," katanya.
Sebagai informasi, dalam kloter I embarkasi haji Padang terdapat satu orang jamaah yang meninggal dunia pada 18 Agustus 2017 lalu di Makkah, Arab Saudi. Jamaah asal Padang yang bernama Syamsul Bahri Munaf (60 tahun) tersebut meninggal dunia lantaran penyakit yang berkaitan dengan pernafasan.