Jumat 08 Sep 2017 07:23 WIB

Bahagianya Toip Kuat Berhaji di Usia Senja

Jamaah Haji Indonesia Kloter Pertama Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) tertidur saat tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (7/9).
Foto: Republika/Prayogi
Jamaah Haji Indonesia Kloter Pertama Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) tertidur saat tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (7/9).

IHRAM.CO.ID, Waktu baru menunjukkan pukul 05.22 WIB ketika 10 bus yang membawa jamaah haji kelompok terbang pertama Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG – 01) mulai memasuki kompleks Asrama Haji Pondok Gede. Sebanyak 391 jamaah haji kloter JKG 01 yang ada dalam bus tersebut, mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 02.50 WIB, Kamis (07/09).

Di pintu masuk gedung Serba Guna 2 (SG 2) Asrama Haji Pondok Gede, tampak para Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jakarta Pondok Gede melambaikan tangan  ke arah bus menyambut kedatangan para jamaah. Gayung bersambut, lambaian itu dibalas dengan hal yang sama berikut senyum yang mengembang di wajah jamaah.

Satu per satu, jamaah turun dari bus dan mulai memasuki ruang SG 2 Asrama Haji Pondok Gede sambil menyalami para petugas dan membawa tas jinjing masing-masing. Tampak dari salah satu bus, sosok renta turun dengan perlahan dari pintu salah satu bus.

Senyum mengembang dari lelaki tua itu. Namanya Toip (86 tahun). Matanya tampak berbinar, meski mungkin tubuhnya lelah setelah menempuh perjalanan panjang penerbangan Jeddah – Jakarta. Bahagia. Itu yang nampak dari pancaran mata tuanya.

Seorang petugas PPIH dengan sigap memapah kakek Toip, sambil bertanya, “Tas nya di mana Kek?”. “Tas-nya sedang diambil anak saya neng...,” sahutnya.

Kemudian sambil dituntun petugas, kakek Toip masuk ke ruangan SG 2. Sambil menunggu giliran pengambilan koper dan air zam-zam,  sang Kakek duduk di bangku yang sudah disiapkan untuk menunggu sambil menikmati snack dan menyeruput segelas kopi panas yang telah diambilkan untuknya.

Wakil Ketua II PPIH Debarkasi Jakarta, Saiful Mujab yang sedang berkeliling menyapa para jamaah pun berhenti di sisi Toip. “Bapak sehat? Berangkat dengan siapa Pak?,” sapa Saiful.  “Alhamdulillah sehat Pak. Terima kasih,” sahut Toip sambil tersenyum.

Berbincang sejenak dengan Toip, Saiful menanyakan kondisi fisik sang Kakek selama berhaji. “Kemarin sempet di infus semalem,” cerita Toip.

Kakek yang telah memiliki 5 cucu, 14 cicit dan 1 orang buyut ini menunaikan ibadah haji bersama dengan anak semata wayangnya, Ipah (65). Menurut Ipah, Toip terpaksa diinfus karena mengalami dehidrasi ringan akibat kurang minum setelah pelaksanaan lempar jumrah.

“Niatnya emang mau berangkat haji sama Bapak, apalagi ibu saya sudah 17 tahun nggak ada,”  tutur Ipah dengan logat Betawi yang kental.

Melanjutkan perbincangan, kakek Toip dengan terbata pun bercerita, jika saat muda dirinya pernah memiliki kerbau hingga 20 ekor. Sayang,  saat itu dia malah belum berkesempatan menunaikan ibadah haji. Kesempatan berhaji malah baru datang ketika usianya sudah lanjut.

“Ini pertama kalinye neng haji, sudah tua. Alhamdulillah, Allah kasih kuat. Enakan mah haji masih muda neng,” cerita Kakek asal Kamal, Jakarta Barat ini.  Untuk berhaji tahun 1438H ini, Toip menunggu sekitar 6 atau 7 tahun sejak pendaftaran.

Meskipun baru diberikan kesempatan berhaji di usia tua, kepada Wakil Ketua II PPIH Toip mengaku bersyukur. Dia merasa diberian kekuatan Allah SWT untuk dapat melaksanakan ibadah haji.

“Hebat, semangat Bapak bagus. Semoga mabrur ya Pak. Mabrur !!” ujar Saiful Mujab sambil menggenggam erat tangan renta itu sebelum beralih menemui jemaah lainnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement