IHRAM.CO.ID, JEDDAH— Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai pelaksanaan haji 1438 H/ 2017 lancar dan tidak ada kendala krusial yang menyulitkan. Penilaian yang sama juga telah dirilis Kerajaan Arab Saudi beberapa waktu lalu.
“Kami pun sejauh ini, berpikiran berpandangan sama, alhamdulillah, kita syukuri sekali sampai dengan hari ini, haji terhitung lancar, aman, dan relatif tertib,” kata dia usai memimpin rapat evaluasi haji 2017 di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Sabtu (9/9) malam waktu Arab Saudi, seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, dari Jeddah, Arab Saudi.
Kendati demikian, Lukman mengatakan dalam rapat evaluasi tersebut terangkum setidaknya 10 poin catatan perbaikan yang perlu ditekankan untuk penyelenggaraan haji tahun mendatang. Di antaranya adalah sistem sewa pemondokan di Madinah, perbaikan Mina, transportasi, pola hubungan diplomasi, dan kuota petugas.
“Petugas dirasa terbatas tak sebanding dengan jamaah kita, ke depan kita akan lobi intensif kuota petugas,” kata dia.
Lukman menjelaskan, persoalan yang cukup mencolok dalam pelaksanaan haji tahun ini adalah keterbatasan fasilitas di Mina. Kapasitas tenda tidak memadai dan tak mampu menampung jamaah haji Indonesia. Belum lagi ketersediaan toilet yang terbatas dan mengakibatkan antrian cukup panjang.
Ke depan, kata dia, pemerintah akan melakukan lobi ke Arab Saudi untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas di Mina. Ini akan menjadi prioritas lebih awal sebelum fokus melobi penambahan kuota jamaah. Sebab penambahan kuota yang tidak diimbangi dengan perbaikan fasilitas berpotensi memicu persoalan serius. “Penambahan kuota harus didahului penyiapan infrastruktur yang memadai,” kata dia.
Evaluasi ini dihadiri segenap jajaran PHU Kementerian Agama, delegasi amirul hajj, dan Dubes LBBP RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abiegebriel, PPIH Arab Saudi, dan perwakilan Inspektorat Jenderal Kemenag.