Ahad 10 Sep 2017 13:00 WIB

Menag Kagum Cerita Nenek Hj Siraj Berusia 85 Tahun

Menag Lukman Hakim Saifuddin menyapa jamaah di pemondokan (Ilustrasi)
Foto: dok. Kemenag.go.id
Menag Lukman Hakim Saifuddin menyapa jamaah di pemondokan (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hari ini, Sabtu (9/9) meninjau proses kepulangan jamaah haji Indonesia di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Saat itu ada jamaah kloter 4 Embarkasi Makassar (UPG 04) yang sudah akan memasuki gate, dan jemaah kloter 10 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 10) yang masih antri proses penyelesaian dokumen dan imigrasi.

Kesempatan itu dimanfaatkan Menag untuk menyapa mereka. Salah satunya Nenek Siraj, jamaah berusia 85 tahun asal Karawang. Menag mengaku kagum dengan kondisi kesehatan Nenek Siraj karena di usianya yang sudah lansia. Di usia tuanya, dia masih mampu melaksanakan manasik secara mandiri.

“Alhamdulillah mereka bersyukur dan senang bisa berhaji. Segala sesuatunya sesuai harapan. Bahkan, saya menemui jamaah berusia 85 dalam kondisi fit,” kata Lukman di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Sabtu (9/9/2017).

Nenek Siraj, kata Lukman, melakukan tahapan ibadah haji sendiri. Tawaf, sai, hingga lempar jumrah tidak diwakilkan. Semua dilakukan sendiri.

Prosesi puncak haji, mulai wukuf di Padang Arafah, mabit (singgah atau bermalam) di Muzdalifah, mabit di Mina, lempar jumrah, dan tawaf memakan waktu 4 - 5 hari. Untuk lempar jumrah dan tawaf, jemaah harus berjalan kaki. Butuh kekuatan fisik yang memadai.

“Alhamdulilah kondisinya sangat baik,” kata Lukman mengomentari jamaah lansia tersebut.

Selain memantau kepulangan, Menag dan rombongan juga mengecek dapur untuk jemaah yang hendak pulang ke Tanah Air. Sebagaimana ketentuan, jemaah dari Mekah yang bergeser ke Jeddah, harus menunggu beberapa jam di bandara untuk pengecekan dokumen. Di tengah proses itu, jemaah mendapatkan makanan.

“Makanan terdiri dari nasi, sayur, daging sapi, ayam,” urai Menag.

Menag mengapresiasi kinerja petugas haji. Menag berharap, petugas tetap sabar karena kadang ada jamaah ingin dilayani. “Dalam kondisi lelah, mungkin ada cara, tindakan, atau perilaku jamaah yang tidak sebagaimana mestinya. Dicaci, dimarahi, itu dibagian dari pekerjaan kita melayani tamu Allah,” tutupnya.

Kepulangan jamaah sudah berlangsung 4 hari terakhir. Sekitar 42 kloter dengan jamaah lebih dari 16 ribu telah diterbangkan ke Tanah Air. Menag sendiri setelah hampir 3 minggu di Tanah Suci akan bertolak ke Tanah Air Senin (11/9) dini hari.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement