IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Jamaah haji Indonesia gelombang dua tiba dari Makkah ke Madinah, Selasa (12/9) siang. SUB 44 menjadi kloter pertama yang tiba pada pukul 13.05 WAS di Hotel Elaf Al Bustan di Sektor 5.
Mereka berangkat dari Makkah pada pukul 07.15 atau terlambat dari jadwal yang seharusnya berangkat pada pukul 06.05. Kloter SUB 44 terdiri atas 450 jamaah. Namun, karena tiga orang jamaah sakit, maka yang berangkat ke Madinah sebanyak 447 orang.
Sesampainya di depan hotel, jamaah mendapatkan pengarahan di dalam bus selama 10 menit. Jamaah haji gelombang dua akan melaksanakan Arbain (shalat fardhu 40 waktu). Rombongan disambut oleh Kepala Daerah Kerja Madinah Amin Handoyo, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali, dan Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi.
Nizar Ali mengatakan, petugas selalu berkomunikasi dalam pendorongan jamaah dari hotel di Makkah hingga ke Madinah. "Kami monitoring terus antarpetugas dengan sistem yang kami bangun. Intinya, tidak ada masalah pemberangkatan karena sudah dikoordinir," katanya saat ditemui usai menyambut jamaah di lobi hotel.
Khoirizi menyatakan akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kenyamanan jamaah dalam beribadah dan memberikan perlindungan. Kenyamanan itu juga memerlukan partisipasi jamaah. Misalnya, jamaah harus mengenali lingkungan sekitar agar tidak kehilangan arah ketika pulang dari Masjid Nabawi.
Khoirizi mengimbau jamaah menjaga kesehatan diri dengan mengonsumsi makanan sesuai jadwal. Makanan yang dibagikan harus dimakan dalam jangka waktu dua jam. Lebih dari dua jam, makanan sebaiknya tidak dikonsumsi karena dikhawatirkan basi.
Khoirizi juga meminta jamaah tidak memaksakan diri melaksanakan Shalat Arbain. "Kalau memang tidak mampu, tidak usah Arbain supaya kesehatan terjaga dan jamaah lain tenang," katanya.
Selain itu, Khoirizi melihat jamaah haji sudah membawa barang bawaan yang banyak dari Makkah. Menurutnya, jamaah harus bisa menahan diri dari godaan belanja. "Barang bawaan yang berlebihan bisa jadi persoalan ketika pulang. Ini bisa menghambat proses kepulangan," ujar dia.