Selasa 19 Sep 2017 16:34 WIB

Pascahaji Pedagang di Makkah Turunkan Harga Hingga 50 Persen

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Puluhan pedagang kaki lima menggelar barang dagangannya di taman depan Masjid Bimbas, Sektor 5, Syisyah, Makkah, usai subuh, Senin (28/8). Pelanggannya didominasi jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Puluhan pedagang kaki lima menggelar barang dagangannya di taman depan Masjid Bimbas, Sektor 5, Syisyah, Makkah, usai subuh, Senin (28/8). Pelanggannya didominasi jamaah haji Indonesia.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Musim haji 1438 H/2017 M, baru saja berakhir. Jutaan jamaah dari berbagai belahan dunia pun sudah kembali ke negaranya masing-masing. Kondisi ini pun berdampak pada aktivias jual beli para pedagang di Kota Makkah yang menyebabkan menurunnya raihan omset mereka.

Para pedagang di Kota Makkah pun perlahan-lahan mulai menurunkan harga dagangannya. Bahkan, mereka menurunkan harga hingga 50 persen dari harga yang ditawarkan saat pelaksanaan ibadah haji.

Sebuah survei yang dilakukan oleh News Agency di Nigeria menunjukkan, bahwa barang yang mengalami penurunan harga di antaranya pakaian, biji kurma, alat masak, buah-buahan dan elektronik. Misalnya, bahan pakaian sebelumnya dijual berkisar 120 riyal. Kemudian setelah pelaksanan ibadah haji berlalu mereka menurunkan harganya hingga 50 riyal.

Meski demikian, para jamaah haji dari berbagai penjuru dunia tidak bisa mengambil keuntungan dari penurunan harga ini. Sebab, mereka terbentur dengan regulasi bagasi pesawat yang beratnya maksimal hanya 32 kilogram. Salah satu jamaah haji, Muhammad Tukur mengatakan, dirinya menyaksikan para pedagang menurunkan harga setiap hatinya pasca pelaksanaan ibadah haji.

"Tapi tidak semua orang bisa memanfaatkan Itu. Karena sebelumnya orang-orang sudah menghabiskan jatah bagasinya," jelas Tukur seperti dikutip dari PM News, Selasa (19/9).

Hal senada juga disampaikan oleh Rabiu Muhammad. Dia mengaku, tidak bisa membeli barang-barang saat harga mulai turun. Karena, kata dia, uang tunainya sudah habis setelah berbelanja dua pekan sebelumnya. "Aku menyesal tidak ada lagu uang tunai saat harga sudah turun. Lagi pula maskapai bersikeras membatasi barang kami," ujar Rabiu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement