IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Kepala Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah Edi Supriyatna mengatakan, evakuasi jamaah haji dari Makkah ke KKHI Madinah mulai dilakukan Senin (18/9) kemarin.
"Tanggal 20-23 September 2017 mulai puncaknya jamaah yang datang dari Makkah dan jamaah yang dievakuasi dari KKHI ke Tanah Air," kata Edi, Senin.
Edi mengatakan, kondisi jamaah haji yang sakit bervariasi. Sebagian besar mengalami sakit jantung, gangguan saluran pernapasan, dan gangguan saluran pencernaan.
Menurut Edi, jamaah gelombang dua yang sakit umumnya lebih tinggi dibanding gelombang dua. "Hal ini karena jamaah sudah kelelahan sejak dari Armina (Arafah, Mina dan Muzdalifah)," ujar dia.
Apalagi, lanjut Edi, jamaah ketika sampai Madinah langsung melaksanakan Shalat Arbain (shalat fardhu 40 waktu tanpa putus). Selain itu, jamaah sakit juga karena penyakit bawaan dari Indonesia.
Terkait dengan jamaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), tim medis terus melakukan kunjungan ke rumah sakit setiap hari. Tim mengunjungi pasien hingga pukul 22.00 WAS.
Hingga saat ini, jumlah jamaah Indonesia yang dirawat di RSAS sebanyak 10 orang. Ada dua jamaah yang mendapatkan perawatan intensif di ICU. "Satu karena kecelakaan dan satu karena infeksi paru-paru," kata Edi.
Jamaah haji gelombang dua berada di Madinah untuk melaksanakan Shalat Arbain selama delapan hingga sembilan hari. Gelombang pertama pemulangan jamaah dari Bandara Internasional Amir Muhammad Bin Abdulaziz akan dimulai pada 21 September 2017.