IHRAM.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 70 orang jamaah haji asal Kota Kupang yang rencananya tiba di Bandara El Tari Kupang bersama 117 jamaah lainnya pada Ahad (1/10), tertinggal di Surabaya. Penyebabnya, akibat pengurusan administrasi yang terlambat.
"Maka, para jamaah tidak bisa diikutkan dalam penerbangan kembali ke Kupang hari ini," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Ambros Korbafo di Bandara El Tari Kupang, Ahad (1/10).
Menurut dia, ada sejumlah pengurusan administrasi di bandara yang menyebabkan proses masuknya para jamaah ke ruangan tunggu terlambat. Meskipun pihak maskapai City Link sudah memberi toleransi menanti para penumpabg, namun tidak juga kunjung naik ke pesawat. "Akhirnya terpaksa ditinggal," kata Ambros.
Terhadap 70 orang jamaah haji itu, baru akan diterbangkan oleh Citi link pada Senin, 2 Oktober dan Selasa, 3 Oktober mendatang. "Jadi yang 40 orang akan ikut penerbangan Senin besok dan sisanya 30 orang haji pada hari Selasa," katanya.
Sejak keberangkatan ke Tanah Suci, Kota Kupang mengirim 189 orang calon haji. Namun, setiba di Embarkasi Surabaya salah seorang calon haji bernama Siti Sufu terkena sakit lalu meninggal setelah dikirim ke Makasar.
"Tersisa 188 jamaah yang diterbangkan ke Tanah Suci. Namun setelah prosesi haji dilakukan, seorang dari 188 haji meninggal. Haji yang meninggal bernama Kabi Deni. Tersisa 187 haji yang kembali ke embarkasi Surabaya. Dan hari ini yang tiba di Bandara El Tari Kupang sebanyak 117 orang haji," ujarnya.
Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man pada kesempatan itu megaku, akan terus berkomunikasi dengan pihak terkait termasuk pihak Asrama Haji Sukolilo untuk kepentingan pelayanan penginapan bagi para jamaah yang tertinggal. "Pemerintah kota masih terus berkoordinasi agar pemulangannya nanti tidak lagi jadi persoalan," katanya.
Menurut dia, apapun caranya Pemerintah Kota Kupang harus memastikan kepulangan para jamaah yang masih berada di Surabaya. Sedadngkan terkait akan ada tambahan biaya untuk menangani para jamaah yang tertinggal di Surabaya, Wakil Wali Kota Kupang dua periode itu mengaku, tidak akan mungkin dilakukan. Hal itu, kata dia, untuk menghindari temuan saat pemeriksaan nanti.
"Kami hindari temuan saat pemeriksaan karena ini di luar pagu yang disediakan. Masa temuannya karena kesalahan penanganan haji, tidak boleh terjadi," katanya.
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore pada kesempatan itu mengucapkan selamat datang dan terima kasih bagi para pihak yang sudah membantu memperlancar pelaksanaan haji tahun ini. Dia berharap para jamaah bisa menjaga kebersamaan antarumat di wilayah ibu kota Provinsi NTT yang beragam ini. "Kebhinekaan harus tetap dirawat untuk menjaga kebersamaan warga di daerah ini," kata Jefri.