Jumat 06 Oct 2017 18:06 WIB

Kemenag Akui Gelang GPS Belum Sempurna

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Esthi Maharani
 Petugas kesehatan memasang gelang kepada jamaah calon haji Kloter 25 di Embarkasi DKI Jakarta, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (8/8)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Petugas kesehatan memasang gelang kepada jamaah calon haji Kloter 25 di Embarkasi DKI Jakarta, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (8/8)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan gelang bagi para jamaah haji sudah diberlakukan pemerintah Indonesia sejak lama. Namun, untuk fitur GPS dalam gelang tersebut memang belum sempurna karena Kementerian Agama (Kemenag) masih menjajaki kerja sama dengan provider.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama, Mastuki mengungkapkan gelang GPS akan segera disempurnakan dengan penambahan identitas jamaah serta fitur GPS. "Kami akan sempurnakan nanti," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (6/10).

Musim haji 2017 ini, gelang GPS baru bisa beroperasi di Mekkah, sedangkan di Arafah dan Mina, gelang GPS tersebut belum bisa dijangkau. "Kita masih menjajakan, karena dari providernya juga menyampaikan belum punya pengalaman sampai masuk di wilayah-wilayah luar Mekkah. Ini disebabkan posisi di dalam Mina dan Arafah itu selalu crowded berkenaan dengan telepon, jadi sinyal dan lainnya menjadi problem sekali," papar Mastuki.

Pada gelang tersebut terdapat beberapa identitas seperti nama jamaah, kloter asal, dan kondisi kesehatan. Dengan jumlah jamaah yang semakin besar, gelang GPS dinilai semakin diperlukan untuk menghindari kasus jamaah tersesat.

"Karena gelang adalah salah satu benda yang dibawa jamaah yang sulit untuk lepas. Mungkin tas atau barang lain bisa ditinggal, tapi kalau gelang memang diharapkan dipakai seterusnya sampai pulang ke tanah air," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement