Jumat 20 Oct 2017 08:10 WIB

Tanyakan Semua Soal Haji dan Umrah Melalui Noor Labbaik

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agus Yulianto
Jamaah haji melakukan tawaf (Ilustrasi)
Foto: Khalil Hamra/AP
Jamaah haji melakukan tawaf (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi Labbaik yang semula hanya difungsikan untuk mengatasi kemudahan membaca buku panduan, kini bisa juga menjadi sebuah aplikasi yang bisa menjawab apapun seputar haji dan umrah. Dan tidak menutup kemungkinan ke depannya bisa menjawab semua tentang Islam.

Dalam aplikasi Labbaik, ada sebuah fitur yang baru saja launching 7 agustus 2017 lalu di versi 2.5 bernama Nur. Melalui Noor, umat muslim bisa menanyakan apapun sekitar haji dan umrah. Dan ini akan menjadi satu AI yang base-nya Muslim, ujar CEO aplikasi Labbaik, Mala Widyanto saat ditemui Republika.co.id, di booth International Halal Lifestyle Expo dan Conference (Inhalec), Kamis (19/10) sore.

Ke depannya, kata dia, semakin banyak data yang dimasukkan dalam Noor, maka ia akan menjadi AI-nya for muslims, namun saat ini baru sekitaran haji dan umrah dulu. Ada juga e-commerce terpisah dalam bentuk website biasa. Bernama labbaik.id atau shop.labbaik.id dan saat ini masih proses development.

Kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, justru menjadikan dia semakin tertarik dengan teknologi Islam. Walaupun belajarnya di kampus Kristen, tetapi ia hanya ambil isinya dan pelajarannya, minatnya pun tetap ke teknologi Islam.

"Kebetulan aku asli Salatiga, aku passion-nya kan di teknologi, nah aku mau cari kampus yang dekat saja. Terus di sana ada UKSW yang jurusan teknologinya terkenal bagus. Jadi aku selama kuliah di situ ya fine aja. Yang penting kan di situ prinsipnya tetap jalanin Islam," kata Mala.

Bagi dia, mengerjakan sesuatu, bukan hanya untuk sekarang. Tapi untuk akhirat juga. Ini salah satunya, dengan kemampuan di teknologi, bisa berkontribusi untuk mensupport akhirat kelak.

Mala menceritakan sedikt awal mula terbentuknya aplikasi Labbaik karena keluhan temannya, yang juga sekarang menjadi tim di Labbaik. Temannya ini umrah pada 2012, dan biasanya dari Indonesia dibekali buku panduan bersama ada bimbingan dari muthawaf.

Dan di sana ketika tawaf, kondisinya sangat ramai. Lalu dia membuka buku susah sekali karena berdesak-desakan. Lalu, muthawaf cukup membantu, tetapi ya tidak membantu banyak. Karena dari sekian banyak orang, muthawaf itu berteriak-teriak, sahut-sahutan tidak terdengar. Dari dua problems itu, terciptalah aplikasi Labbaik pada Februari 2014.

Saat itu, produk yang dibuat masih minimum sekali. Sehingga versi 1.0 hanya dibuat dengan tampilan apa adanya. Di dalamnya ada list doa dengan suaranya yang dipenggal-penggal, supaya bisa diikuti, menggantikan suara muthawaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement