IHRAM.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya memenuhi persyaratan menjadi embarkasi haji antara atau langsung demi meringankan biaya dan memudahkan para jamaah haji saat menempuh perjalanan haji.
"Kami sudah berjuang agar tahun 2017 ini Riau bisa menjadi embarkasi antara. Namun informasi mendadak dari Kemenag, bahwa ada tiga persyaratan yang kurang sehingga tidak bisa dilaksanakan embarkasi antara di Riau untuk tahun ini," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Jumat (27/10).
Di samping itu, gubernur berharap agar tahun 2018 Riau bisa menjadi embarkasi langsung karena selama ini 60 persen keberangkatan jamaah haji di Batam merupakan jamaah dari Riau. Ia menyebutkan jamaah haji asal Riau setiap tahunnya bisa mencapai 5.000 orang.
Sementara itu, Asisten I Sekdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie menjelaskan tiga syarat yang kini sedang dipersiapkan Pemprov Riau dan DPRD yakni Peraturan Daerah (Perda) tentang Transportasi Lokal Haji. "Perda itu kan salah satu item yang harus kami penuhi sebagai syarat embarkasi haji. Kalau sudah ada Perda, Insya Allah tim dari Kemenag akan turun melakukan peninjauan persiapan kita, dan tentunya kita harapkan ada jawaban cepat dari Kemenag," katanya.
Selain Perda, regulasi lain yang mesti disiapkan Provinsi Riau yakni tentang biaya transportasi penerbangan jamaah dari Pekanbaru-Batam. Peraturan Pemerintah (PP) menyebutkan tidak boleh transportasi dibebankan kepada jamaah, melainkan kepada pemerintah jika sudah menjadi embarkasi antara.
"Karena tahun ini masih ada jamaah yang berangkat menggunakan biaya pribadi, seperti Pekanbaru, Rokan Hulu, Indragiri Hulu dan Kuansing. Tapi kalau sudah embarkasi antara biaya transportasi tidak boleh lagi dari jamaah," tambah dia.
Saat ini landas pacu Bandara Sultan Syarif Khasim II (SSKII) Pekanbaru sudah diperpanjang hingga mencapai 2.600 meter dan akan ditambah lagi hingga 3.000 meter sebagai syarat bisa masuknya pesawat berbadan besar. Selain itu, Pemprov Riau juga telah menyiapkan asrama haji bagi calon jamaah beserta perlengkapan lainnya, bahkan Kamis (26/10) penerbangan perdana pesawat Lion Air rute Pekanbaru-Madinah/Jeddah dicoba melalui landas pacu baru Bandara Internasional SSK II.