IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi tengah diguncang dengan persoalan politik yang melibatkan beberapa nama besar dari kerajaan. Gonjang-ganjing ini bermula setelah Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengeluarkan dekrit pembentukan komite anti-korupsi dan berlanjut hingga 'Aksi bersih-bersih'.
Permasalahan internal Arab Saudi ini pun diduga menjadi penyebab belum dibayarkannya kompensasi jamaah yang menjadi korban crane. Namun, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nur Syam menegaskan, bahwa masalah internal Saudi itu tak berkaitan dengan masalah pembayaran kompensasi tersebut.
"Saya rasa tidak ada kaitannya antara urusan internal Arab Saudi yang terjadi akhir-akhir ini dengan persoalan haji dan juga dengan masalah pembayaran kompensasi crane itu," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (28/11).
Kendati demikian, menurut dia, Kementerian Agama akan tetap mengingatkan Pemerintah Arab Saudi untuk menepati janjinya dengan membayarkan kompensasi tersebut. "Tentu pemerintah akan terus mengingatkan kepada Pemerintah Arab Saudi terkait dengan pembayaran itu. Saya rasa Pak Menteri tentu akan berupaya secara terus menerus mengigatkan terkait hal ini," ucapnya.
Nur Syam mengakui, bahwa sampai saat ini kompensasi tersebut memang belum dibayarkan oleh Pemerintah Arab Saudi, sehingga pihaknya perlu melakukan upaya-upaya agar janji itu terealisasi. "Kalau misalkan sampai hari ini belum dibayarkan akan dilakukan upaya supaya terealisasi. Karena ini sesuatu yang telah dijanjikan kepada masyarakat. Pemerintah Arab Saudi tidak akan melupakan janjinya," kata Nur Syam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
